Bandingkan Pelayanan RSUD Praya, Lege: RS Bodak Lebih Baik

oleh -124 Dilihat
FOTO ANIS JURNALIS KORANLOMBOK.ID / Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah nomor 3 Puaddi – Legewarman.

LOMBOK – Calon Wakil Bupati Lombok Tengah nomor urut 3 Legewarman menyoroti pelayanan di RSUD Praya. Selain itu mantan anggota DPRD ini sempat membandingkan pelayanan di RSUD Praya dan RS Yatofa Bodak.

“Pelayanan RS Bodak jauh lebih baik dari RSUD Praya,” ungkap Lege dalam debat terbuka pertama pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah, Rabu (6/11/2024) malam.   

Dalam kesempatan itu juga, calon Bupati Lombok Tengah nomor urut 3 Puaddi mengaku bingung dengan jawaban calon Bupati nomor urut 2 Pathul Bahri soal gambaran disampaikan yang mengibaratkan tabrakan sepeda motor.

Baca Juga  Ketua DPD PAN Loteng Benarkan Calegnya Diciduk Polisi

“Paslon 02 maksudnya apa,” kata Puaddi.

“Kok kita salahkan kondisi. Ingat RSUD Praya banyak menolak pasien karena tidak ada tempat tidur,” sambung Lege lagi.

Pada sesi tanggapan, Puaddi berjanji akan menambah insentif dokter spesialis di RSUD Praya jika pihaknya terpilih nanti. Begitu juga akan memperhatikan kebutuhan di RSUD Praya termasuk tempat tidur pasien.  

“Saya sependapat dengan paslon 01 dan 02 dan memang benar memang rasio untuk kesehatan belum memadai misalnya tempat tidur di RSUD Praya, makanya kami visi misi akan menaikan insentif tenaga dokter spesialis,” janjinya.

Baca Juga  Kejari Mataram Hentikan Penyidikan Kasus Bidik Misi Universitas Muhammadiyah Mataram

Sementara itu, calon Bupati Lombok Tengah nomor urut 2 Pathul Bahri menyebutkan jumlah sepeda motor jutaan di Lombok Tengah. Ia mengandaikan jika satu terjadi tabrakan, menurut dia hal biasa. Sementara jumlah penduduk Lombok Tengah 1 juta 90 ribu, maka pasti akan ada masalah yang timbul.

“Pasti ada soal, tidak mungkin landai-landai saja. Kalau orang tidak suka mau berbuat baik saja tetap dia tidak akan suka, dan kalau di media itu biasa itu sebagai penggugah kami,” tegasnya.

Baca Juga  Misi Kemanusiaan jadi Topeng Menggoda Warga Muslim Murtad di NTB

Untuk insentif dokter, Pathul menegaskan pihaknya telah memberikan cukup besar. Dan langkah ini dilakukan untuk meningkatan IPM di kesehatan.  

Disamping itu, Calon Bupati Lombok Tengah nomor urut 1 Ruslan Turmuzi mengaku sepakat dengan disampaikan Puaddi. Dirinya juga nanti akan meningkatkan insentif tenaga kesehatan termasuk dokter.

 “Makanya Lombok Tengah tidak perlu mengacu Permenkes Nomor 7 tahun 2024. Bicara rasio harusnya satu dokter 1 ribu penduduk,” katanya menanggapi jawaban paslon 3.(red)

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Koranlombok media online dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Koranlombok selalu menayangkan berita Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.