LOMBOK – Anggota Komisi I DPRD Lombok Tengah, M. Maulidi membeberkan hasil turun lapangan mengecek aset milik pemerintah kabupaten. Katanya, banyak bangunan di Lombok Tengah tak kunjung beroperasi. Sementara anggaran membangun gedung tidak sedikit.
Adapun hasil kunjungan lapangan, Komisi I pertama turun ke melihat kondisi bangunan Sintung Park di Kecamatan Pringgarata, Pabrik Tepung Tapioka di Pancor Dao, Desa Aik Darek, Batukliang, Pasar Seni Sengkerang, Kecamatan Praya Timur dan Balai Benih Ikan di Desa Pemepek.
Dikatakan dia, banyaknya aset daerah yang dibangun sampai saat ini masih belum ada yang dioperasikan dengan baik oleh pemkab.
“Sintung Park itu nggak maksimal, termasuk juga Pabrik Tepung Tapioka itu juga tidak maksimal malah digunakan untuk kemiri kan. Kami mendorong aset daerah ini difungsikan sesuai dengan fungsinya,” tegas Maulidi pada media, Selasa (19/8/2025).
Sementara temuan sama juga dari gedung Sentra Pengolahan Walet yang berada di Komplek Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT). Tepat di seberang Bandara Internasional Lombok, terlihat tidak ada aktivitas padahal dibangun dengan biaya cukup besar.
Katanya, bisa saja nanti Komisi I meninjau lokasi tersebut untuk menggali potensi setiap aset daerah yang ada. Selain itu dalam rekomendasi dari Fraksi Persatuan Bintang Rakyat (PBR), pihaknya juga mendorong agar OPD memiliki kreativitas dalam bekerja dan ditingkatkan sumberdaya manusia (SDM) dan kapasitasnya.
“Supaya mereka bekerja sesuai dengan bidangnya juga melakukan akselerasi terhadap kinerjanya kedepan, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan kan banyak sekali asetnya. Luas pabrik tepung tapiokanya tapi tidak terkelola dengan baik,” sentilnya.
Selain itu menurut dia, perlu aset-aset daerah dibawah OPD tersebut dikelola oleh pihak ketiga. Sehingga dapat menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD). Namun saat ini kendala dari Pemda saat menawarkan kepada pihak ketiga, nilai apraisal terlalu tinggi.
“Setidaknya bisa lentur lah, ada tawar menawar sehingga bisa dimanfaatkan daripada mangkrak dan nggak menghasilkan apa – apa kan,” pungkasnya.(nis)







