LOMBOK – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama NTB, H. Zamroni Aziz menegaskan, pihaknya saat ini melalui Kementerian Agama masih membicarakan di Kementerian PAN-RB agar boleh guru honorer madrasah swasta mengikuti rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
“Ini kan masih kita upayakan, hari ini yang kita terima regulasinya hanya untuk guru-guru yang ada di satker, yang ada di lembaga negeri. Kami sudah sampaikan ke pusat dan ini sedang dibicarakan,” ungkapnya di halaman Kemenag Lombok Tengah, Rabu (15/2/2023).
Tidak hanya di NTB, Zamroni juga mengaku guru madrasah swasta seluruh tanah air juga menyuarakan hal yang sama. Mereka menginginkan agar bisa ikut seleksi P3K. Tapi Zamroni menegaskan, komitmen Kemenag apa menjadi tuntutan bisa terwujud. Sekarang pihaknya masih membicarakan juga dengan DPR.
“Menteri Agama komitmennya tinggi, supaya guru-guru madrasah di swasta baik yang sudah sertifikasi atau yang sudah inpassing juga bisa terdata, yang jelas Menteri Agama tetap menyuarakan ke DPR dan Kementerian PAN-RB,” bebernya.
Zamroni mengatakan, jumlah formasi seleksi P3K di NTB pada tahun 2023 kurang lebih 1.000 dan 159 formasi. Di antaranya berada di Lombok Tengah. Selain itu tahun ini juga akan ada pembukaan rekrutmen CPNS Kementerian Agama.
“Seleksi CPNS dan P3K menggunakan test berbasis Computer Asesstment Test (CAT) untuk lulusan minimal D3 dan S1,” katanya.
Sehingga kedepan dirinya menjamin tidak ada kecurangan. Selain itu, dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah mempercayai kepada siapapun yang menanggapi diri mampu meloloskan peserta dalam test.
“Kalau ada yang lulus, ya lulus karena kemampuan dirinya,” tegasnya.
Sementara, jumlah guru honorer yang belum mendapat kesempatan untuk mengikuti seleksi P3K dan CPNS di NTB, ada 10.054. Bagi honorer yang belum lulus masih dapat mengikuti seleksi P3K, selanjutnya yang akan digelar sekitar akhir tahun dan Zamroni berharap kesempatan tersebut juga didapatkan oleh guru honorer di madrasah swasta.
“Mudahan apa yang jadi aspirasi bapak ibu guru honorer di madrasah swasta akan ada disitu,” harapnya.(nis)