LOMBOK – Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Kota Mataram, Endang Utami Rahayu mengungkapkan jika petani di Kota Mataram sempat teriak gara-gara jatah pupuk subsidi diberikan berkurang. Bahkan ia menceritakan beberapa kali ditelpon petani langsung.
“Ini yang membuat petani kita teriak. Kami juga sering ditelpon petani dan datang ke sini (kantor, red),” ungkap Endang kepada media, (30/1/2024).
Dalam persoalan kebutuhan pupuk subsidi ini, Endang mengaku beberapa kali menyampaikan dalam rapat di tingkat provinsi namun hasil mentok. Pemprov juga tidak ada hasil.
Ia mengungkapkan jatah pupuk selalu berkurang karena ini kebijakan pemerintah pusat. Bisa juga karena alasan luas lahan di Kota Mataram. Sekarang ini luas lahan pertanian di Mataram sekitar 1.400 hektare.
“Cuma yang harus kita tahu tingkat produktifitas kita tinggi karena empat kali menanam padi, ini yang membedakan kita dengan daerah lain. Karena kita daerah hilir,” jelasnya tegas.
“Makanya pangan kita tidak kekurangan,” sambung Endang.
Disamping itu jatah pupuk subsidi untuk Kota Mataram tahun 2024 bertambah jika dibandingkan tahun 2023. Pada tahun 2023, pupuk subsidi yang diterima pemerintah kota sangat minim. Untuk jenis NPK dari kebutuhan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) 1.123 ton dan terealisasi 123 ton.
Sementara itu kata Endang, untuk pupuk jenis Urea dalam pengajuan kebutuhan RDKK 1.235 ton namun yang terealisasi 21 persen atau 261 ton.
“Jadi jauh sekali dibandingkan tahun 2022,” bebernya.
Sedangkan untuk jatah pupuk subsidi tahun 2024 lebih tinggi jika dibandingkan tahun 2023. Ada peningkatan menjadi 616 ton dari tahun sebelumnya 262 ton.
“Tapi kalau kita bicara dari pengajuan RDKK tetap kurang yang direalisasikan, tahun 2024 pupuk Urea 1.169 ton dan NPK 1.065 ton. Jadi tetap kurang,” tegasnya lagi.
Untuk pupuk subsidi tahun 2024, pemerintah kota belum menyalurkan. Namun pihaknya telah melakukan rapat evaluasi penyaluran tanggal 16 Januari 2024. Dalam rapat evaluasi melibatkan distributor, pengecer dan petani yang memiliki SK.
“Harapan kita Kota Mataram ada penambahan kedepan. Meskipun kami tahun 2024 tetap bersyukur kalaupun diberikan setengah dari target,” katanya.
Disamping itu kata Endang, pihaknya menerima bocoran dalam rapat jika semua daerah di Indonesia akan menerima penambahan tahun 2024.(srf)