LOMBOK – Calon anggota DPRD Provinsi NTB dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Baiq Sri Ratna Puspariani menarik bantuan semen yang sudah diberikan untuk pembangunan Masjid Nurul Hasanah di Dusun Selebung 1, Desa Selebung, Kecamatan Batukliang, Senin malam (19/2/2024).
Caleg ini menarik bantuan semen karena kecewa tak memperoleh suara di dusun setempat. Sementara sebelumnya warga berjanji melalui kepala dusun akan memberikan suara.
“Jadi bukan Caleg yang ambil, tim sukses. Sekarang semen masih di sana, hanya beberapa diambil karena masyarakat banyak malam itu,” ungkap Baiq Ratna Puspariani saat dikonfirmasi media, Selasa (20/2/2024).
Ratna mengaku secara pribadi legowo atas hasil Pileg di dusun setempat. Namun tim di posko yang kecewa dan mempertanyakan kenapa sampai suara tidak ada di dusun tersebut.
“Pak Kadus dihubungi beberapa kali tidak ada respons, tim di sana juga begitiu. Padahal mereka yang awalnya datang ke rumah saya menceritakan sedang membangun masjid,” terangnya.
Caleg nomor 3 ini berdalih, sebenarnya bantuan semen itu diberikan kepada masyarakat. Bukan disumbang ke masjid, namun mereka bingung semen mau diapakan. Setelah itu mereka informasi sepakat menyumbangkan untuk pembangunan masjid di dusun itu.
“Kami legowo saja. Kita akan koordinasi lagi, kalau beramal itu jemaah di sana bulan Caleg nyumbang ke masjid,” tegasnya lagi.
Pihaknya mengaku belum bisa mengambil semen di lokasi karena takut ada keributan. Apalagi saat malam hendak ditarik semen oleh tim sukses banyak warga di masjid.
“Makanya saya mau klarifikasi ke Kadus. Saat tim ambil semen ke masjid secara kebetulanPak Kadus ke Praya hadiri undangan khitanan, jadi pak Kadus tidak ada di masjid mendampingi,” ceritanya.
Dia mengaku hanya memperoleh dua atau tiga suara di TPS tersebut, tidak sesuai diharapkan dan komitmen warga. Padahal sebelumnya melalui Kadus juga sepakat akan mendukung dirinya.
Terpisah, Kepala Dusun Selebung 1, Fauzan Aridi dan warga mengaku pernah menolak bantuan tersebut dan mempersilakan untuk diambil kembali.
“Memang benar tadi malam ada timses dari salah satu caleg yang datang menuntut semennya untuk dikembalikan dengan dasar kekurangan suara di dusun kami,” katanya, Selasa (20/2/2024).
Fauzan menceritakan kronologi awal pemberian bantuan tersebut, dirinya dan panitia masjid dihubungi oleh suami dari caleg namun pihaknya mengaku hanya bersilaturahmi dan tidak membahas hal tersebut. Pada Hari Jumat sebelum pemilihan, bantuan 30 sak semen dikirimkan oleh tim sukses caleg.
“Kita awalnya sudah ragu untuk menerima tapi karena sudah didatangkan ya kita terima,” kata Kadus.
Sebelumnya pihak tim sukses Caleg tersebut memberitahukan akan mengambil bantuan tersebut, namun yang diambil kembali baru 3 sak.
Fauzan dari masyarakat menginginkan semua semen itu harus kembali ke Caleg dimaksud. Selain itu pada masa pemilu 2019 caleg pernah melakukan hal yang sama di lokasi lain dimana mereka menyumbangkan Kwh meter di salah satu musala.
“Kita sudah wanti-wanti karena si calon memang karakternya begitu,” tudingnya.(nis)