Jenazah Santriwati Dipulangkan ke NTT, Orangtua Tidak Terima Kedatangan Pihak Ponpes

oleh -1300 Dilihat
FOTO ISTIMEWA KORANLOMBOK.ID / Orangtua dari korban saat pamit pulang membawa janazah putrinya ke Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu malam (29/6/2024).
banner 1683x2000

 

LOMBOK – Jenazah santriwati korban kasus dugaan penganiayaan di Ponpes Al-Aziziyah, Gunungsari, Lombok Barat, Nurul Izatih, 13 tahun dipulangkan ke tanah kelahirannya di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu malam (29/6/2024).

Sebelum dipulangkan, proses autopsi dilakukan Pukul 13.00 sampai 20.00 Wita di Rumah Sakit Bhayangkara, Mataram. “Jenazah almarhum adik kami sudah langsung dipulangkan menggunakan mobil ambulance lewat Pelabuhan Sape, Bima didampingi bapak dan ibu korban serta dua anggota keluarga,” terang kuasa hukum keluarga dan korban, Yan Mangandar Putra kepada redaksi Koranlombok.id.

Dikatakan Yan, pemulangan jenazah dibantu pihak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak RI dan Polresta Mataram.

Baca Juga  Ternak Warga Keliaran di Sekitar Sirkuit Mandalika, ITDC Terganggu

“Orangtua anak berterima kasih atas bantuan masyarakat Lombok, NTB, warga NTT yang berada di NTB, kepolisian Polresta Mataram, pihak UPTD PPA dan petugas medis di Selong, Lombok Timur dan Rumah Sakit Bhayangkara Mataram,” ucapnya.

Baca Juga  70 Persen Jebolan Poltekpar Lombok Siap Ciptakan Dunia Kerja

Dia mengatakan, bayak pihak yang sudah membantu dan memberikan dukungan selama Nurul sakit kritis 16 hari hingga proses autopsi siang kemarin.

 

banner 1059x1590

“Sebagai orangtua akan tetap berjuang untuk anak saya mendapatkan keadilan menuntut proses hukum lanjut meski anak sudah tiada,” tutur Yan mengulangi perkataan orangtua korban.

Sementara itu, Yan mengaku memaklumi kondisi orangtua anak yang sempat belum bisa menerima baik kunjungan dari pihak Ponpes Al-Aziziyah karena orangtua masih sangat sakit hati.

Baca Juga  362 Kasus Pernikahan Dini Terjadi di Lombok Tengah

Katanya, dimana sebelumnya pihak Ponpes abai dengan kondisi korban dari awal. Seandainya perhatian dari awal kemungkinan hal buruk ini tidak terjadi.

“Pihak Ponpes baru datang berkunjung di rumah sakit di Selong setelah anak Sembilan hari kritis dan pada saat itu sempat meminta maaf lalu meminta damai, tapi dibantah kembali,” ungkap dia.(red)

 

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Koranlombok media online dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Koranlombok selalu menayangkan berita Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.