LOMBOK – Kepala Bagian Operasional Polres Lombok Tengah, AKP Herry Indrayanto mengungkapkan. Dari 1689 Tempat Pemungutan Suara (TPS) se-Lombok Tengah pihaknya telah melakukan pemetaan. Ada beberapa kategori keamanan rawan, kurang rawan, dan sangat rawan.
Diterangkannya, untuk kategori kurang rawan ada 1600 TPS, kategori rawan ada 70 TPS dan kategori sangat rawan berjumlah 17 TPS termasuk di tempat khusus seperti Lapas.
“Ini semua tersebar di 12 kecamatan, yang mendominasi khususnya di seputaran Praya karena menjadi sentral kegiatan, tapi merata setiap kecamatan,” ungkapnya kepada media, Rabu (23/10/2024).
Dijelaskan Herry, untuk pola pengamanan setiap 2 TPS dengan kategori rawan akan disiagakan dua personel polisi dan empat personel Linmas. Sementara untuk setiap 1 TPS berkategori sangat rawan akan disiagakan dua polisi dan dua Linmas.
Diterangkannya, ada beberapa indikator yang menetukan suatu TPS termasuk dalam kategori rawan atau sangat rawan, yakni kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dan juga massa pemilih.
Sementara itu hari pencoblos 27 November 2024. Polres Lombok Tengah akan mengerahkan 1586 orang personel gabungan dengan rincian 217 orang personel dari TNI, 895 personel dari polri, dan 332 instansi terkait termasuk linmas dan Dishub serta stakeholder lain.
Sedangkan pada debat paslon yang rencana tanggal 6 November 2024, Polres akan mengerahkan 3 perempat kekuatan yakni sekitar 400 personel gabungan dari TNI, Polri dan instansi lain.
“Rencana debat belum pasti, tapi dari KPU debat intinya akan diselenggarakan di Lombok Tengah. Untuk pola pengamanan nanti tergantung situasi,” katanya.
Ditambahkan Kabag Ops, karena debat akan dipandu oleh moderator maka selebihnya akan mengamankan acara tersebut dengan membatasi massa yang hadir sesuai dengan jumlah id card yang disediakan KPU.
“Mungkin kita batasi dengan by name by adress, termasuk yang menggunakan id card yang boleh masuk ring 1, ring 2 nanti mungkin akan kita arahkan di lokasi yang mana dan ring 3 juga demikian,” tutupnya.(nis)