LOMBOK – Kondisi Sungai Sipon di Desa Selebung, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah memprihatinkan. Dulu diketahui sungai ini menjadi tempat yang ramai dikunjungi anak-anak bahkan orang dewasa sebagai tempat mandi dan mencuci pakaian warga Dusun Yatemat, Desa Selebung. Sekarang kondisi ini diperburuk dengan rendahnya kepedulian terhadap lingkungan, sehingga sungai yang melintasi Desa Selebung (Sungai Sipon) penuh dengan sampah.
Sekarang, sekelompok masyarakat tergabung dalam Komunitas Pemuda Peduli Sungai terbentuk. Komunitas itu menjaga dan membersihkan sampah di Sungai Sipon demi kelestarian lingkungan. Bahkan rencana akan menyulap menjadi kawasan spot wisata Sungai Sipon yang kini banyak didatangi wisatawan local. Harapannya kedepan turis internasional pun bisa merasakan wisata di Sungai Sipon.
“Memang tidak mudah menghentikan aksi pembuangan sampah yang sudah turun temurun, sudah mengakar di masyarakat. Oleh karena itu, kami berpikir bagaimana masyarakat tetap bisa menjaga kelestarian sungai,” kata Ketua Karang Taruna Desa (KTD) Selebung, Tomi Hasan Basri dalam keterangan resminya, Rabu (1/1/2025).
Kata Tomi, komunitas pemuda peduli sungai dan Pemerintah Desa Selebung menginisiasi pengembangan wisata camping ground dengan konsep Wisata Edukasi. Uniknya, wisata Sungai Sipon ini memiliki aliran yang terhubung antar terowongan bawah tanah, bukan seperti sungai pada umumnya.
“Ternyata dalam perjalanannya, orang luar yang pertama kali melihat Sungai Sipon ini terheran-heran dari mana asal aliran airnya, kenapa tiba-tiba keluar air saja, padahal dibawahnya ada tebing, uniknya disitu ternyata,” ungkapnya.
Menurut Tomi, karakteristik dan kondisi keunikan sungai ini sekaligus menggugah kepedulian pemuda akan kelestarian lingkungan hidup khususnya sungai. Akses untuk menuju wisata Sungai Sipon ini cukup mudah dan bisa ditempuh menggunakan motor maupun mobil yang berjarak sekitar 1 kilo meter (km) dari Kantor Desa Selebung.
Sementara itu, Kepala Desa Selebung Agus Kusuma Hadi menambahkan bahwa objek wisata ini akhirnya menarik perhatian dari kementerian desa dan menggelontorkan bantuan dana untuk pembangunan kawasan wisata sipon.
“Wisata Sungai Sipon ini mendapatkan bantuan pendanaan dari Kementerian Desa secara langsung, kami launching pada beberapa hari lalu yang bertujuan melestarikan sungai dengan semangat pemberdayaan masyarakat untuk peduli sampah sungai dan lingkungan hidup sekaligus memperkenalkan wisata edukasi,” beber Agus.
Katanya, masyarakat yang kurang memperhatikan kawasan sungai sipon ini, kini mau ikut terlibat menjaga dan mengelola wisata kawasan Sungai Sipon. Setidaknya ada lebih dari 20 pemuda yang ikut tergabung dalam Komunitas Pemuda Peduli Sungai ini.
“Kita memberdayakan penduduk pemuda, kemudian muncul ide bagaimana ini menjadi kegiatan positif untuk menjaga kebersihan kawasan Sungai Sipon dan sekitar,” kata dia.
Terbaru, jumlah kelengkapan wisata sungai sipon telah memiliki Toilet sejumlah 2 unit, Gazebo/aula diskusi berukuran 9m x 9m, dan juga memiliki tempat duduk ukuran 4mx4m sejumlah 2 unit, serta ada juga spot untuk pemancingan dan tempat memanggang ikan.(red)