LOMBOK – Reses anggota DPRD Lombok Tengah Lalu Abdussahid dibanjiri keluhan banyak masyarakat di Dapil 1 Praya-Praya Tengah.
Mulai dari persoalan sosial yang dihadapi di lingkungan tempat mereka tinggal. Hingga mengeluhkan pelayanan PDAM atau Perumda Tirtha Ardhia Rinjani selama ini. Ada juga soal infrastruktur.
Saat reses di lingkungan Gelondong, Kelurahan Panjisari, Kecamatan Praya. Anggota Dewan Abdussahid menerima keluhan warga atas kondisi air bersih, menurut warga keberadaan PDAM tidak bisa memenuhi kebutuhan seluruh warga di Panjisari. Sehingga dibutuhkan alternatif lain seperti dibuatkan sumur bor.
“Masih banyak masyarakat yang belum terlayani air PDAM. Kami sangat butuh air bersih sementara jaringan PDAM tidak bisa melayani seluruh masyarakat,” ungkap perwakilan warga peserta reses.
Tidak hanya persoalan air bersih, masalah infrastruktur jalan di Dusun Serewa, Desa Pejanggik, Kecamatan Praya Tengah juga disampaikan warga.
Menurut warga kondisi jalan di Dusun Serewa menuju selatan sangat memprihatikan karena itu mereka berharap melalui reses ini harapan masyarakat bisa terpenuhi.
“Jalan lingkungan kami sangat buruk, belum diaspal sebagian besar, kalaupun diaspal kondisinya sudah parah,” kata anggota DPRD Lombok Tengah, Lalu Abdussahid menceritakan aspirasi warga di Dapil-nya.
Sementara di Desa Bunut Baok, Kecamatan Praya, kata Abdussahid, kembali muncul soal air bersih dan akses jalan yang tidak memadai. Maka dengan itu warga berharap bisa secepatnya diperbaiki.
Dari catatan Sahid, dua masalah utama itu masalah lain juga muncul permintaan alat pertanian, pengadaan terop untuk masyarakat, perbaikan masjid.
Dari aspirasi yang pihaknya terima ini, Abdussahid menyampaikan bakal menjadi catatannya dan disampaikan kepada pemerintah daerah.
“Kami catat apa yang menjadi masukan dan harapan masyarakat di Gelondong ini,” tegasnya di Desa Bunut Baok, Selasa (11/2/2025).
Sahid berjanji akan memenuhi harapan masyarakat secara bertahap, sebab kemampuan daerah dengan persoalan yang dihadapi masyarakat ini tidak sebanding karena akan ada skala prioritas.
“Yang diinginkan masyarakat sangat banyak, sementara kemampuan daerah terbatas, maka mana yang paling prioritas itu yang kita dahulukan,” katanya.(red)
