Tiga Kecamatan Terdampak, Pipa Besar PDAM Putus di Utara

oleh -688 Dilihat
FOTO ANIS PRABOWO JURNALIS KORANLOMBOK.ID / Direktur Utama Perumda Tirtha Ardhia Rinjani (Bambang Supratomo).

 

 

LOMBOK – Sepanjang 15 meter pipa besar milik Perumda Tirtha Ardhia Rinjani, Lombok Tengah di sumber mata air Tibu Lempanas putus setelah diterjang longsor.

Direktur Utama Perumda Tirtha Ardhia Rinjani, Bambang Supratomo mengatakan pihaknya sedang meninventarisir pipa- pipa yang mengalami kerusakan dampak bencana alam.

 

“Akibat jaringan yang rusak berdampak di tiga kecamatan yakni Praya Tengah, Praya Timur dan Pujut,” ungkapnya kepada di Praya, Rabu (12/2/2025).

 

Kendati demikian, kata Bambang, pihaknya mengklaim masih ada sumber air lainnya yang masih bisa diandalkan untuk pelayanan air bersih untuk masyarakat di tiga wilayah itu. Sehingga gangguan tidak dirasakan pelanggan secara signifikan.

Baca Juga  DPRD Lombok Tengah Sorot PAD dari Sumber Parkir

 

Sementara ini karena medan menuju lokasi mata air tersebut yang terjal dan berada di dalam hutan, petugas yang melakukan perbaikan perlu cukup waktu dan usaha lebih untuk membawa peralatan dan memperbaiki.

 

Selain itu pelayanan dilakukan pihaknya secara bergilir sambil menunggu perbaikan pipa sekitar dua hari dan satu atau dua hari untuk perbaikan normalisasi layanan aliran air, terutama agar membuang udara yang terperangkap dalam pipa sehingga pelayanan kembali seperti semula.

Baca Juga  Lima Aktivis Dipenjara, Mahasiswa Geruduk Mapolres Lombok Timur

 

“Katakanlah di Praya Tengah itu ada tiga ribu pelanggan, tetapi tidak semua dan hanya berapa titik saja yang terdampak,” katanya.

 

Dari rusaknya pipa di sumber mata air tersebut sering kali terjadi ketika debit mata air sangat tinggi, pihaknya saat ini telah mencarikan solusi dengan memperkuat pipa-pipa tersebut.

 

Baca Juga  Bocah 7 Tahun Tewas Digigit Anjing Liar di Desa Sukarara

“Solusi yang bisa kita lakukan juga mendesain agar tidak tergerus air dan sebagainya,” bebernya.

 

Secara debit, saat ini di musim penghujan justru melebihi yang biasanya, namun kerusakan tersebut lebih disebabkan faktor alam terutama akibat pohon-pohon di sekitar wilayah mata air yang ditebang dan mengakibatkan longsor.

“Bagaimana kita sama-sama menjaga dan merawat, kalau dari segi penebangan pohon kan di luar instansi dan tanggung jawab kami seperti lingkungan hidup dan kehutanan,” singgung Bambang.(nis)

 

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Koranlombok media online dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Koranlombok selalu menayangkan berita Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.