LOMBOK – Setelah 25 tahun hilang kabar dari tanah rantauan, akhirnya Mamnun alias Genung, 42 tahun warga Lingkungan Karang Baru Timur Kelurahan Sasake, Kecamatan Praya Tengah Lombok Tengah kembali ke pelukan keluarga dalam kondisi lumpuh. Dia berhasil dipulangkan pemerintah April 2022.
Informasi yang diterima jurnalis Koranlombok.id menyebutkan, Genung berangkat menjadi seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau PMI tujuan Malaysia jalur gelap tahun 1995 silam. Sesampai di tempat bekerja awalnya di Johor, Malaysia dia sempat bekerja di kebun sayur. Kurang dua bulan, Genung kemudian mengikuti jejak rekan TKI lain untuk mencari pekerjaan di wilayah Kuala Lumpur. Namun apes, Genung ditangkap aparat kepolisian di sana karena diketahui masuk tanpa izin.
“Sempat dipenjara juga, setelah itu baru dibuang,” ungkap keluarganya yang juga eks TKI, Zaenudin, malam ini.
Dari kejadian itu kata Zaenudin yang juga misannya. Genung mulai hilang kabar. Namun cerita yang dia terima baru-baru ini, selama kurang lebih 25 tahun Genung tinggal di Dumai Provinsi Riau. Genung bisa kembali ke tanah kelahiran lantaran anak dari orangtua angkat di Bumai memposting di media social jika sudah tidak sanggup lagi mengurusnya. Sementara kedua orangtua angkat di sana sudah lama meninggal dunia.
“Kita taunya lewat facebook, kurang lebih 2 tahun sudah dalam kondisi sakit misan saya ini Dumai. Alhamdulillah Dinas Sosial dan orang PKS pernah bantu pemulangan,” ceritanya.
Selain itu setelah kembali ke pelukan keluarga, kini Genung tidak bisa apa-apa. Dia lumpuh kemudian orangtua laki kurang sehat, sementara ibunya sudah lama meninggal dunia. Parahnya lagi keluarga ingin membawa Genung untuk berobat namun terkendala KTP. Sebab, saat tinggal 25 tahun di Dumai Provinsi Riau, dia sudah memiliki KTP orang sana.
“Ini kami harapkan pemerintah Kelurahan Sasake dan Dikcapil bisa bantu kami. Kami mau obat atau buatkan kartu BPJS tapi tidak bisa. Mohon kami bisa dibantu,” ucapnya.
Sementara ini, Genung dan ayahnya tinggal di rumah keluarga dan mengharapkan belasan kasihan warga sekitar.
“Kami yang berikan makan,” pungkasnya.(ken)