LOMBOK – Kepala Desa Ungga, Kecamatan Praya Barat Daya Suasto Hadiputro didemo lagi, Senin (13/2/2023). Massa menuntut Kades Ungga mundur karena diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap korban, Alya warga setempat.
Selain mendesak Kades mundur, korban juga diinformasikan dua pekan lagi akan pulang dari Saudi Arabia. Korban kemudian akan melaporkan kasus ini kepada pihak berwajib.
“Kepala Desa Unggap ini telah menodai moral dan adat masyarakat Ungga. Kepala desa harus mundur dari jabatannya karena meresahkan masyarakat dan perbuatan tercela itu tidak boleh dilakukan pemimpin,” tegas korlap aksi, Muhammad Apriadi Abdi Negara di lokasi demo.
Dalam aksi kali ini, disayangkan Kades Ungga malah tidak berada di kantor desa. Massa tidak mau diterima oleh pejabat desa lainnya. Massa membutuhkan Kades Ungga.
“Saya akan aksi lagi,” ancamnya.
Dalam kasus ini, Kades Ungga diduga pernah meminta atas nama korban Alya untuk mengirimkan foto bugilnya melalui WA. Ini juga dibuktikan adanya tersimpan WA percakapan diduga oleh Kades Ungga kepada korban dengan meminta telanjang. Namun korban mengaku menolak dan membongkar semua ini kepada suaminya dan media sosial.
Selain itu, Apriadi meminta Bupati Lombok Tengah HL. Pathul Bahri untuk segera memproses pemberhentian Kades Ungga Suasto, kendati pada Pilkada Kades Ungga telah menjadi tim sukses Maiq-meres.
“Saya minta ya teman-teman catat, minta bupati untuk segera memberhentikan, bila perlu sumpah di atas Alquran,” tegasnya.
Sementara, pada demo Selasa (7/2/2023) Kades Ungga Suasto mengaku tidak pernah melakukan apa yang dituduhkan. Dipastikan semua itu fitnah.(nis)