LOMBOK – Kasus dugaan bullying atau perundungan yang menimpa seorang siswi di SMKN 3 Pujut disesalkan wakil rakyat di DPRD Lombok Tengah. Untuk itu, pihaknya berharap kepada Dinas Pendidikan Provinsi NTB untuk turun tangan mengatasinya. Agar tidak terulang kembali.
“Kejadian ini sangat kita sayangkan apalagi ini terjadi di sekolah, kita harap anak-anak didik mampu berpikir dewasa untuk menunjukkan hal-hal yang positif,” tegas anggota DPRD Lombok Tengah Dapil Pujut-Praya Timur, Legewarman kepada jurnalis Koranlombok.id, Rabu (8/3/2023).
Politisi PBB ini menyampaikan, perlu ada pembinaan dari dinas pendidikan bersama tokoh masyarakat setempat dan orangtua siswa agar tidak terulang kembali.
Apalagi saat ini diketahui kasus dugaan perundungan menimpa siswi Kelas X ini telah ditangani unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Lombok Tengah. Lege berharap dapat menjadi pelajaran agar kejadian tersebut tidak terulang.
“Kita berharap agar penyelesaian permasalahan ini secara kekeluargaan dengan memberikan sanksi kepada semua siswi yang melakukan hal kurang mendidik ini,” tegasnya.
Terpisah, Ketua Penggerak PKK Lombok Tengah, Baiq Nurul Aini Pathul Bahri mengaku miris setelah mendengar kabar kasus bullying di SMK Negeri 3 Pujut. “Kami selaku penggerak PKK terutama kaum ibu sangat menyayangkan,” katanya.
Atas kasus ini menjadi kado pahit peringatan hari perempuan internasional 2023, istri bupati ini menyampaikan kepada wanita dan ibu di Lombok Tengah untuk senantiasa melakukan edukasi kepada anak dan remaja agar terhindar dari hal negative, salah satunya adalah tindakan bullying.
“Insyaallah kami PKK kabupaten dan kecamatan menyampaikan jangan sampai terjadi hal-hal seperti ini,” serunya.(nis)