LOMBOK – Anggota DPRD Lombok Tengah dari Daerah Pemilihan Pujut – Praya Timur, Lalu Sunting Mentas mendukung hadirnya dermaga kapal cepat rute Mandalika – Padangbai, di Kuta Mandalika.
Sementara soal izin dermaga kapal cepat yang masih berproses di kementerian. Politisi PPP ini berharap pemerintah kabupaten untuk terus bergerak cepat mengurus.
“Pastilah kita dukung karena kan efek ke perekonomian kita, berefek pada iklim investasi yang ada di sini,” terangnya kepada jurnalis Koranlombok.id, Sabtu (15/7/2023).
Di tengah keseriusan pemkab soal dermaga kapal cepat, Sunting juga menyentil soal keberadaan dermaga apung di Kuta. Kalaupun ini nanti dijadikan dermaga kapal cepat, menurutnya perlu dilakukan pembenahan agar sesuai dengan standar keselamatan yang ada.
“Memang kita lihat dermaga apung itu belum sesuai spek dan klasifikasi untuk sandaran kapal cepat, sekilas kita lihat kayaknya masih perlu pembenahan yang signifikan,” yakinnya.
Sedangkan jika dibutuhkan sumber pendanaan dari APBD, dirinya selaku anggota dewan sangat mendukung. Tapi ia tidak yakin jika anggaran ada tahun ini, apalagi Motogp akan berlangsung 13-15 Oktober.
“Saya tidak yakin ini,” jawabnya.
Mantan kepala desa ini juga mengajak semua pihak untuk berkontribusi dalam memajukan sektor pariwisata, lebih-lebih selatan.
sebelumnya, Bupati Lombok Tengah H. Lalu Pathul Bahri pernah menyampaikan jika izin pelabuhan kapal cepat dari Mandalika menuju Padangbai, Bali masih berproses di kementerian. Dia berharap izin dan pembangunan satu atau dua bulan kedepan bisa direalisasikan.
“Sedang diurus izin-izinnya di kementerian. Kalau ini ada, saya yakin akan menambah pergerakan ekonomi,” ungkap bupati kepada media, Selasa (11/7/2023) di Kuta.
Menurut bupati, penyeberangan dari Padangbai ke Kuta Mandalika hanya membutuhkan waktu 2 jam. Sehinga ini sangat memudahkan wisatawan yang ingin berkunjung ke Mandalika.
Sementara, Pathul mengatakan untuk fasilitas sementara bisa memanfaatkan fasilitas yang sudah ada. Sembari menunggu dilakukan pembangunan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
“Harapnya bulan Oktober saat penyelenggaran MotoGP, kapal cepat sudah dapat beroperasi, sementara fasilitas penunjang akan dibuat lebih lanjut tergantung dari lalu lintas yang dibutuhkan kapal cepat,” harapnya.
Menindaklanjuti rencana pembangunan itu, bupati mengaku sudah berkoordinasi dengan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan memberikan sejumlah bantuan kepada kelompok nelayan berupa alat tangkap, perahu, dan mesin.
Politisi Gerindra ini berharap, kedepan nelayan di sekitar Kuta tidak hanya mampu menghasilkan komoditas perikanan dalam bentuk segar, namun bisa berupa olahan produk jadi yang memiliki nilai jual tinggi.
“Tentu ini perlu pembinaan, masyarakat diberikan edukasi oleh Dinas Perikanan,” katanya.(nis)