LOMBOK – Musyawarah Kerja Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Janapria tahun 2023 dibuka Ketua PCNU sekaligus Bupati Lombok Tengah, H.L Pathul Bahri.
Pathul menegaskan, dalam melakukan rapat kerja jangan muluk-muluk, karena NU diajarkan untuk bersilaturahmi, bertatap muka, dan bahtsul masail.
Ia mengatakan untuk menjaga warisan para ulama dalam berorganisasi adalah melalui ukhuwah yakni, ukhuwah basyariah yakni bergaul tanpa melihat suku, ras, agama, golongan dan organisasi. Serta ukhuwah islamiyah, yakni persaudaraan antar umat islam untuk saling menguatkan dan ukhuwah wathoniyah yaitu, antar masyarakat dengan bangsa.
“Cara implementasinya ngak usah aneh-aneh, aman sudah negara ini barokah sudah,” katanya di Aula PGRI Kecamatan Janapria, Minggu (6/8/2023).
Ditambahkannya, cara menjaga ulama adalah dengan melestarikan kearifan lokal NU dengan mengamalkan ajaran dan tradisi seperti wirid, lailatul ijtima dan kegiatan lain sebagainya. Sementara itu Pathul mengatakan sebagai warga NU tidak boleh merasa malu menunjukan identitas kepada masyarakat demi membangkitkan panji ulama.
“Itu sebenarnya alas untuk mencari barokah, maka niat harus diawali karena berbicara membangkitkan ulama,” ucapnya.
Diterangkannya, bahwa berpolitik adalah hal yang wajib, hal tersebut agar kepentingan umat islam dan bisa melanjutkan warisan para ulama. “Penting kita mengambil bagian,” tegasnya.
Sementara, Ketua Tanfidziah MWCNU Kecamatan Janapria, H. Mahan menyampaikan kedatangan bupati ditunggu oleh anggota dan masyarakat Janapria.
“Mudahan kehadiran beliau menambah semangat kita untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kepengurusan,” harapnya.
Mahan menambahkan, saat ini ada empat desa persiapa yang belum menjadi ranting NU di Kecamatan Janapria. “Mudahan ini sebagai program kerja yang nanti dimusyawarahkan,” katanya.(nis)