LOMBOK – Pemerintah Kota Mataram mengklaim kasus stunting turun signifikan. Berdasarkan rilis terakhir 15 November 2023, terjadi penurunan 11,98 persen dari posisi sebelumnya 14,77 persen.
Adapun data per masing-masing kecamatan penurunannya. Di antaranya Kecamatan Cakranegara 10,50, Ampenan 8,83, Sandubaya 15,49, Mataram 12,80, Selaparang 10,38 dan Kecamatan Sekarbela 18,01 persen.
“Penurunan begitu signifikan, sehingga total stunting pada tahun 2023 11,98 persen,” klaim Asisten I Setda Kota Mataram, Lalu Martawang di hadapan awak media, Rabu (6/12/2023).
Atas keberhasilan ini, Martawang mengaku patut kita hargai atas perjuangan tim di lapangan. Dimana angka yang berhasil diturunkan di bawah 14 persen dari target 13 persen pada tahun 2024, sementara November 2023 bisa turun.
“Harapan rilis awal tahun 2024 bisa di bawah 10 persen dan ini tentu perjuangan teman-teman yang patut diberikan apresiasi,” katanya.
Dibeberkannya, di balik keberhasilan ini semua ada tim lapangan yang berhasil melakukan gerakan di bawah. Mulai dari kader posyandu yang melakukan gerakan massif, begitu juga para ibu-ibu yang tergabung dalam Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
“Mereka membuahkan hasil atas inovasi dan bisa menurunkan stunting di bawah 13 persen,” terangnya.
Sementara itu jika bicara target nasional, Kota Mataram telah mampu menyalip target pemerintah pusat yang hanya 14 persen. Sedangkan Kota Mataram berhasil turun 11,98 persen.
“Mudahan awal tahun 2024 bisa diangka di bawah 10 persen,” harapnya.
Menurut dia, semua ini tidak lepas dari target Pemerintah Kota Mataram melalui apa disampaikan Wali Kota Mohan Roliskana saat melaunching beberapa waktu lalu.
Dalam persoalan stunting, Pemerintah Kota Mataram tidak hanya bekerja menurunkan stunting namun lebih kepada mencegah potensi stunting.
“Kecamatan Ampenan yang masyarakat di pesisir pantai malah bagus penurunan stunting ini, bisa kita lihat datanya termasuk mencari tahu tipologi masyarakat,” tuturnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Mataram pernah menggelar gebyar Kampung Berkualitas (KB) di Taman Sangkareang, Kamis (17/11/2022).
Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan keluarga berkualitas dan penurunan angka stunting di Kota Mataram melalui program Kampung KB.
“Dengan sinergitas seluruh stakeholder, kita bisa meminimalisir secara signifkan angka stunting di Kota Mataram,” kata Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana saat sambutan.
Mohan menyebut kegiatan ini merupakan suatu inovasi strategis dalam rangka mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas. Seperti isu kependudukan, isu keluarga berencana, isu keluarga sehat yang tujuannya akhirnya untuk menciptakan keluarga yang sehat dan sumber daya manusia yang unggul.
“Membangun Kota Mataram bisa lebih mudah tercapai dengan masyarakat yang sehat,” katanya.(srf)