Pendemo Minta Kapolres Dicopot, Begini Respons AKBP Iwan Hidayat

oleh -815 Dilihat
FOTO ANIS PRABOWO JURNALIS KORANLOMBOK.ID Pendemo dan anggota Polres Lombok Tengah saat bertegangan di gerbang Mapolres Lombok Tengah, Senin (11/4/2024).

LOMBOK – Massa gabungan di Lombok Tengah kembali melakukan aksi demo di depan Mapolres. Aksi ini buntut kasus dugaan pungutan liar (Pungli) yang dilakukan oknum anggota Satuan Tahanan dan Barang Bukti (Tahti) Polres kepada keluarga tahanan saat hendak membesuk.

Dalam aksi jilid dua ini, massa meminta stop ada pungli di semua unit Polres. Mereka juga meminta ditindak tegas oknum yang terlibat pungli dan meminta Kapolres AKBP Iwan Hidayat dicopot dari jabatannya.

Perwakilan keluarga tahanan Alus Darmiah mendesak Kapolres harus mengusut tuntas kasus dugaan pungli oleh anak buahnya. Menurut dia harusnya petugas memberikan hak kepada tahanan untuk beribadah dan mengganti pakaian, namun keluarga korban saat berkunjung diminta biaya masuk Rp. 50 ribu sampai Rp. 100 ribu per orang.

Baca Juga  Selamat, BEM UNRAM Terpilih Menjadi Korpus BEM Seluruh Indonesia

 

“Mohon kepada Bapak Kapolres untuk menindak tegas oknum-oknum terlibat di dalamnya,” kata Alus saat melakukan orasi, Senin (1/4/2024).

Alus mengatakan pungutan yang dilakukan oknum petugas kepada keluarga tahanan memang tidak bernilai, namun terasa berat bagi mereka yang menggantungkan hidup dari hasil panen padi. Apalagi sekarang hasil panen pertanian gagal.

 

Sementara itu bagi pelaku penyalahgunaan narkoba, Alus meminta jangan ada pungutan karena mereka adalah korban dan negara menjamin mereka agar mendapatkan rehabilitasi dari barang haram tersebut.

“Jika Kapolres tidak mampu mencopt anggotanya yang terlibat, maka mundur saja pak kapolres. Masih banyak putra-putri terbaik Polri di NTB yang bisa memimpin di Lombok Tengah,” katanya tegas.

Baca Juga  Iqbal Unggul di Tempat Nyoblos Suhaili

 

Disamping itu situasi pendemo sempat memanas dan terjadi aksi saling dorong karena massa aksi tak kunjung ditemui oleh Kapolres yang dalam kesempatan tersebut masih berada di Mapolda NTB. Massa juga melakukan pembakaran ban di pintu gerbang polres.

 

 

Dikonfirmasi via sambungan telepon Kapolres Lombok Tengah, AKBP Iwan Hidayat menerangkan jika ada oknum anggotanya yang diduga melakukan pungli. Dimana tiga hari sebelum pihaknya melalui Unit Profesi dan Pengamanan (Propam) telah melakukan pemeriksaan terhadap anggota yang diduga terlibat.

 

“Ada dugaan memang, tapi masih dicari orangnya ada dugaan pungli,” ungkapnya via ponsel.

Kapolres mengaku telah memberikan disposisi, sementara bagi anggota yang nantinya terbukti melakukan tindakan pungli akan diberikan sanksi disiplin sesuai aturan yang berlaku.

Baca Juga  Bule Asal Belgia Nikahi Guru Honorer di Lombok

“Yang baru kita proses di Tahti, nanti kita informasikan masih kita periksa semua,” katanya.

 

Sementara soal desakan pendemo kapolres diminta mundur sebagai Kapolres Lombok Tengah, Iwan Hidayat menanggapi santai. Menurut dia ini adalah wewenang atasan dalam menilai, namun terkait hal tersebut dirinya mengatakan senantiasa bekerja dengan baik.

 

“Biar pimpinan dan masyarakat yang menilai,” jawabnya.

Kapolres juga mempersilakan kepada organisasi masyarakat yang tergabung untuk bertanya kepada Kasat dan KBO yang hadir, selain itu dirinya meminta demontrasi dilakukan dengan tertib dengan berdiskusi di dalam agar tidak mengganggu pelayanan masyarakat.

“Kalau mereka tidak mau ke dalam ya sudah, kita sudah siapkan jawaban-jawabannya,” tegasnya.(nis)

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Koranlombok media online dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Koranlombok selalu menayangkan berita Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.