LOMBOK – Pelayanan pemerintahan Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah lumpuh total pasca disegelnya kantor desa setempat oleh warga, Kamis, 25 April 2024.
Pemerintah desa tidak ada inisiatif untuk membuka pelayanan bagi warga di lokasi lain. Sementara diketahui banyak masyarakat mengurus surat menyurat di desa, tetapi kali ini mereka tidak bisa berbuat apa-apa.
Sekretaris Desa Barabali Salbi yang dikonfirmasi jurnalis Koranlombok.id irit bicara. “Tidak ada pelayanan di kantor,” katanya singkat via WA, Jumat siang 26 April 2024.
Begitu juga Kepala Desa Barabali Lalu Ali Junaidi bungkam. Kades memilih tidak mau bicara untuk saat ini.”Bungkam dulu saudara, besok ketemu caranya saudara. Mohon maaf,” tulisnya via WA.
Sebelumnya, ratusan warga Desa Barabali melakukan aksi demo sekaligus menyegel kantor desa, Kamis pagi 25 April 2024. Aksi ini buntut dari terungkapnya kasus dugaan penjualan beras Bantuan Sosial (Bansos) atau pangan diduga dilakukan Kepala Desa Barabali, Lalu Ali Junaidi.
Adapun jumlah beras bantuan yang diduga dijual Kades sebanyak 403 karung ukuran 10 kilogram. Beras ini dijual kepada seorang pengepul di desa setempat. Sementara hasil penjualan beras sebesar Rp. 35.400.000 dibagi-bagi kepada oknum perangkat desa. Mulai dari Kadus hingga staf desa dengan nilai bervariasi.
Koordinator aksi Haidir Ali dalam orasinya mendesak kepala desa untuk mundur dari jabatannya. Kades diberikan deadline waktu 2 x 24 jam.
“Saya minta pak kades menjelaskan apa tujuan beras bantuan itu dijual,” kata Haidir dalam orasinya.(dik)