LOMBOK – Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Barat Hartono Ahmad mengungkapkan hal mencengangkan. Dia membeberkan jika stok beras bantuan di gudang BPBD sejak lama sudah habis. Begitu juga anggaran disampaikannya sudah tidak ada lagi.
“Kemarin beras habis di gudang karena kita salurkan di korban angin putting beliung bulan November 2023,” ungkapnya kepada media, Rabu 24 April 2024 di aula kantor bupati setempat.
Kalaupun beras akan dibeli lagi oleh BPBD, pihaknya bingung dapat anggaran dari mana. Jangan sampai ujung-ujungnya beli beras dengan cara diutang.
“Untuk bulan November saja kita gak ada uang untuk bayar utang,” katanya.
Dari kondisi ini, pihaknya di BPBD tidak tahu harus bagaimana. Karena diketahui ada 35 Kepala Keluarga (KK) korban bencana di daerah Sekotong belum bisa dibantu kembali mengingat kondisi BPBD tidak ada beras dan anggaran.
“Tapi sebelumnya pernah diberikan bantuan oleh Dinas Sosial dan Ketahanan Pangan. Cuma kalau sekarang kami tidak bisa bantu lagi,” tegasnya.
Sementara itu, kata Hartono, sebelumnya pihaknya pernah mencoba meminta bantuan perusahaan Pelindo melalui CSR namun tidak direspons.
“Kalau masukan proposal itu tidak ada jawaban karena mungkin ada pergantian kepala dan lebaran juga,” katanya.
Terpisah, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Lombok Barat Halid menegaskan untuk beras bantuan bagi nelayan yang terdampak bencana ekstrem sudah dibicarakan. Baik untuk nelayan di pantai Sekotong, Batulayar, Kuranji dan Lembar. Namun pihaknya tidak mampu mengakomodir semua dengan dalih keterbatasan anggaran.
“Nanti kami komunikasikan dengan BPBD berapa jumlah dibutuhkan, jangan secara sepihak saja. Kenapa bisa lama dilakukan karena pengambil keputusan sudah pindah ke Dinas Pertanian dan sekarang ini saya akan tanyakan solusinya,” ungkapnya.
Soal penyaluran beras bantuan ini, bukan dirinya yang bisa memberikan keputusan melainkan Plt kepala dinas. Dirinya berjanji akan segera mengkomunikasikan.
“Kalau jumlah korban antara komunikasi BPBD dengan kami belum ada, jumlah ini belum pasti,” tegasnya.(jnm)