Lombok Tengah Keciprat Program Pendampingan UMKM Sebesar 5 Miliar

oleh -932 Dilihat
FOTO ANIS PRABOWO JURNALIS KORANLOMBOK.ID Perwakilan dari Universitas Brawijaya, Malang Prof. Dr. Ir. Susinggih Wijana menunjukkan produk UMKM Lombok Tengah di ruang kerja Kadis Koperasi dan UMKM, Selasa (28/5/2024).

 

LOMBOK – Dinas Koperasi dan UMKM Lombok Tengah keciprat program pendampingan UMKM dari Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi untuk pengembangan produk komoditas tanaman mpon-mpon.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Lombok Tengah,Ihsan menyampaikan jika pihaknya telah melakukan pertemuan dengan perwakilan dari Universitas Brawijaya dan Universitas Mataram.

“Kita ingin mencoba tanaman herbal yang mudah dibudidayakan masyarakat ini bisa jadi apotek hidup, kita ingin meningkatkan dengan perguruan tinggi yang menfasilitasi diversifikasi produk mpon-mpon,” katanya, Selasa (28/5/2024).

Baca Juga  Ribut Karena Janda, Suami Bunuh Istri di Desa Kawo

 

Disampaikan Ihsan, dengan luas hutan kemasyarakatan (HKm) yang ada di Lombok Tengah dapat dimanfaatkan untuk menanam tanaman seperti jahe, kunyit, lengkuas, temulawak dan sejenisnya tersebut dapat tumbuh di tegalan-tegalan tanah yang tidak perlu perawatan khusus.

 

Sementara perwakilan dari Universitas Brawijaya Malang, Prof. Dr. Ir. Susinggih Wijana menyampaikan program yang bernama Kerjasama Dunia Usaha dan Kreasi Reka (Kedaireka) tersebut bertujuan memacu pertumbuhan industri baik usaha kecil bahkan skala besar.

Baca Juga  Polemik Tanah Pecatu di Menemeng, Dewan Segera Panggil Kades

Dimana skema dalam kerjasama ini, Kemendikbud akan memberikan padanan pendampingan program dari daerah sebanyak 10 kali daripada dana daerah.

Total anggaran yang digelontorkan dalam kerjasama tersebut adalah Rp. 750 milliar untuk dua kabupaten di NTB dan 7 kabupaten di NTT, sementara untuk Lombok Tengah dialokasikan sebanyak Rp. 5 milliar.

Baca Juga  DPMD Lombok Tengah Diminta Hapus Program Kunker Kades

“Intinya nanti ada hilirasi atau diversifikasi produk olahan, nanti dikembangkan menjadi banyak produk bisa permen, masker wajah dan lainnya,” bebernya.

Prof Wijana mengatakan, pihak bekerjasama dari tahapan produksi, pemasaran, pengadaan peralatan dengan standar produk kesehatan, sampai dengan analisis uji kandungan dalam produk sampai layak dipasarkan.

 

“Kita bimbing SDM nya nanti produk mengikuti akan bagus,” katanya. (nis)

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Koranlombok media online dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Koranlombok selalu menayangkan berita Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.