LOMBOK – Areal lahan pertanian lima kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah mulai dilanda kekeringan. Di antaranya, Kecamatan Pujut, Praya Timur, Jonggat, Praya Barat dan Praya Barat Daya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah, H. Ridwan Mak’ruf mengungkapkan baru-baru ini ada dua desa minta bantuan air bersih. Yakni, Desa Darmaji, Kecamatan Kopang dan Desa Jero Puri, Kecamatan Praya Timur.
“Baru desa itu saja yang minta air bersih untuk konsumsi masyarakat,” ungkapnya saat dikonfirmasi redaksi Koranlombok.id. Selasa (25/6/2024).
Mengatasi persoalan krisis air bersih, BPBD mengaku telah menyiapkan 750 liter untuk didistribusikan kepada masyarakat Lombok Tengah yang membutuhkan.
“Atau 45 juta anggaran untuk air bersih, ada peningkatan lah dibandingkan tahun 2023,” bebernya.
Ditambahkan Ridwan, dari 750 liter air bersih ini setara dengan 150 tangki. Dari air bersih yang disiapkan ini, pihaknya yakin bisa membantu mengurangi krisis air bersih dirasakan masyarakat pada musim kemarau.
Sementara, Direktur Perumda Tirtha Ardhia Rinjani, Bambang Supratomo menyampaikan selain karena musim kemarau kondisi lingkungan sekitar sumber mata air juga telah mengalami perubahan.
Bambang mengatakan solusi terkait hal tersebut di sejumlah wilayah pelayanan akan digilir seperti di wilayah Praya Timur dan sebagian Kota Praya.
“Sudah sekitar seminggu ini berjalan,” ceritanya.
Kendati demikian, masyarakat tetap membayar sesuai dengan tarif semula sesuai dengan penggunaan yang tertera dalam meteran.
Sementara itu pihaknya menyediakan empat mobil tangki untuk penyalurankan air bersih kepada masyarakat, baik yang merupakan pelanggan ataupun bukan.
“Kalau kemarin sekitar 200 tangki, sementara sekarang belum ada permintaan,” kata Bambang.(nis/red)