LOMBOK – Seekor buaya yang sempat ditemukan nelayan di atas keramba udang Teluk Bumbang, Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Jumat (4/10/2024) sampai sekarang belum bisa tertangkap.
Kepala SKW 1 Lombok BKSDA NTB, Bambang Dwidarto mengatakan pihaknya telah membentuk tim terpadu untuk mengantisipasi munculnya kembali buaya di Teluk Bumbang.
Tim terpadu tersebut merupakan gabungan dari OPD di Lombok Tengah dan Pemprov NTB yang dikoordinir oleh BPBD Provinsi NTB. Selain itu pihaknya juga akan dibantu oleh NGO yang memiliki keahlian evakuasi buaya yakni Bali Reptile Rescue (BRR).
“Dinas Pariwisata NTB, Basarnas, Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, Polairud Polres Lombok Tengah, Kecamatan Pujut dan Pemdes Mertak serta para Kadus juga,” ungkapnya kepada media di kantornya, Senin (4/11/2024).
Tim terpadu tersebut dibuat untuk menyikapi rasa khawatir masyarakat sekitar yang mayoritas bekerja sebagai nelayan di Teluk Bumbang.
Sementara itu pihaknya saat ini melakukan sosialisasi dengan cara memasang plang imbauan di sekitar pesisir Teluk Bumbang dan melakukan pertemuan dengan masing-masing kepala dusun setempat untuk menginformasikan masyarakat agar tidak banyak melakukan aktivitas di sekitar tempat tersebut.
Ia menyampaikan, buaya yang baru muncul baru ada satu ekor. Soal asal buaya itu dirinya belum mengetahuinya karena di sekitar Teluk Bumbang tumbuh mangrove yang menjadi habitatnya.
“Tim terpadu akan terus berkoordinasi dan ada petugas kita yang memantau dan memonitor, kita kan ada petugas di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tunak,” ujarnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat bahwa buaya adalah satwa yang dilindungi sehingga penanganannya harus dengan SOP tertentu dari pihaknya.
Kedepan jika tim terpadu dapat melakukan penangkapan saat buaya tersebut muncul kembali, pihaknya akan melakukan evakuasi ke lembaga konservasi di Kabupaten Lombok Utara.
“Tapi mudahan buaya itu kembali ke habitatnya,” pungkasnya. (nis)