Polemik PKL di Alun-alun Tastura, Dewan Minta Sekda Turun Tangan

oleh -561 Dilihat
FOTO ANIS PRABOWO JURNALIS KORANLOMBOK.ID / Sejumlah pedagang saat menyampaikan protesnya kepada awak media, Senin kemarin.

LOMBOK – Anggota DPRD Lombok Tengah, Yasir Amrillah bicara soal polemik yang terjadi terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL) di Alun-alun Tastura. Apalagi ini buntut dari wacana relokasi para pedagang di tengah berlangsungnya proyek penataan dengan anggaran, Rp 5 miliar dari APBN 2024.

Yasir mengatakan Pemkab Lombok Tengah perlu ada komunikasi yang intens dan jelas dan pedagang yang akan direlokasi.

Sementara itu, kata Yasir, sejumlah PKL merasa dipingpong karena diminta pindah ke Lapangan Bundar namun mendapatkan penolakan dari warga dan Dinas Pemuda dan Olahraga. Sedangkan pedagang ngotot meminta untuk tetap berjualan namun di belakang panggung becingah. Akan tetapi lahan itu merupakan aset Pemprov NTB.

Baca Juga  Komisi I Turun Monev Jelang Pilkades Serentak di Lombok Tengah

 

 

“Komunikasi yang lebih penting, karena mereka juga khawatir jangan sampai mereka dipindahkan dari situ kedepan malah mereka nggak bisa lagi jualan disitu, ini yang perlu diyakinkan,” tegasnya kepada jurnalis Koranlombok.id, Rabu (7/8/2024).

 

Politisi PAN ini meminta kepada Pemkab Lombok Tengah untuk mengetahui lebih lanjut alasan warga sekitar Lapangan Bundar menolak pedagang. Tujuannya agar tidak ada yang dirugikan baik dari masyarakat ataupun pedagang.

Baca Juga  Kampanyekan Caleg, Bawaslu Loteng Klarifikasi Plt Dispar

Ia yakin hal tersebut bisa diselsesaikan oleh Sekda karena berpengalaman terkait tata ruang, selain itu masalah perizinan di Dinas Pemuda dan Olahraga juga bisa mudah diselesaikan dengan wewenang Sekda.

“Jadi alasan mereka itu penting diketahui, kita minta Sekda untuk mengkoordinasikan antara yang masyarakat menolak dan PKL yang ingin pindah ke sana,” katanya.

 

Sementara itu keinginan para pedagang dipindahkan ke belakang panggung becingah, Pemkab perlu berkoordinasi dengan Pemprov NTB sebagai bentuk tugas melayani masyarakat.

Baca Juga  Rachmat dan Kader PDIP Lanjutkan Ziarah ke Makam Pendiri NU dan Gus Dur

“Jadi ya apa yang diminta masyarakat coba saja diakomodir,” ujarnya.

 

Sementara itu ada opsi lain jika tempat yang pedagang minta  penuh, para pedagang akan dipindahkan ke belakang eks Kantor Bupati Lombok Tengah. Menurut Yasir tempat tersebut juga perlu dipikirkan karena lokasi yang sempit dan bisa saja membuat permasalahan baru.

“Saya lihat itu sempit, saya khawatir malah jadi macet,” pungkasnya. (nis)

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Koranlombok media online dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Koranlombok selalu menayangkan berita Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.