LOMBOK – Jenazah TKI korban penembakan di Malaysia almarhum Gafur tiba di kampung halamannya Dusun Kecego, Desa Waringing, Kecamatan Suralaga, Lombok Timur, Jumat pagi (9/8/2024). Jenazah dibawa menggunakan mobil ambulans BP2MI NTB.
Berdasarkan hasil komunikasi dengan pemerintah Malaysia, jenazah korban diberangkatkan dari Miri ke Tebedu pada Rabu (7/8/2024). selanjutnya dibawa dari Entikong ke Pontianak, Kamis (8/8/2024). Baru jenazah dari Pontianak diterbangkan ke Jakarta pada hari yang sama.
“Dari Jakarta baru dilanjutkan ke Bandara Internasional Lombok hari ini dan dibawa langsung ke rumah duka,” terang Ketua Advokasi Buruh Migran Indonesia (ADBMI) NTB, Roma Hidayat kepada jurnalis Koranlombok.id.
Pihaknya menjelaskan jika sebelumnya, jenazah korban sudah dilakukan outopsi untuk keperluan pihak kepolisian. Sebab, kematian korban berkaitan dengan tindak pidana. Selain itu pemulangan korban juga dapat dilakukan setelah melengkapi berbagai dokumen ke imigrasian sehingga dapat dikatakana clear dan clean.
“Jadi syarat pemulangan itu ada statement dari kepolisian harus clear dan celan,” ceritanya.
Pihaknya menyinggung lemahnya peran Disnaker dalam menyelesaikan masalah PMI atau TKI, menurut dia para pejabat di Disnaker hanya mengerjakan rutinitas dan kegiatan formalitas saja. Namun minim inovasi dan inisiatif terhadap berbagai persoalan PMI yang ada saat ini.
“Mereka tidak punya wibawa di depan sponsor, PT, dan tekong. Beberapa kasus mediasi yang Disnaker fasilitasi, kadang tidak dihadiri, bahkan tidak jelas penyelesaiannya,” sesalnya.
Pihaknya menyebut sudah banyak kasus yang dia dampingi dan tidak menemukan titik terang yang jelas. Kondisi ini juga sebutnya tejadi lantaran minimnya pembinaan dan pengawasan dari pejabat di atasnya yakni Pj. Bupati Lombok Timur maupun Pj Gubernur NTB terhadap komitmen dan kinerja ASN.(fen)