LOMBOK – Tiga lapak non permanen di sempadan Pantai Areguling Desa Tumpak, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah diduga dibakar sekelompok orang bersenjata.
Aksi pembakaran tiga lapak ini dilakukan Rabu pagi (14/8/2024) Pukul 10.00 Wita. Pembakaran dilakukan tanpa ada basa basi dari sekelompok orang yang diperkirakan berjumlah 20 orang itu.
Pemilik lapak Rabap alias Amaq Dagul menceritakan sesuai pengakuan saksi mata. Dimana sekelompok orang itu datang menggunakan dua mobil dan satu dump truck. Setibanya di lokasi, mereka langsung membakar lapak yang ada sejak lama tersebut.
Selama aksi berlangsung, warga dilarang mengambil foto atau memvideokan. Bagi warga yang nekat bakal langsung dihabisi menggunakan parang.
“Jadi tidak ada yang berani memvideokan atau foto, semua anak-anak kami di sana dan warga diam menonton. Sekarang anak saya dan istri trauma berat,” ungkap Rabap kepada redaksi Koranlombok.id via ponsel.
Dijelaskan Rajap, tiga lapak itu biasa digunakan sebagai tempat menaruh barang kebutuhan nelayan dan lainnya. Selain itu lapak itu juga kadang digunakan sebagai lokasi singgah para bule.
“Nilai kerugian tidak besar tapi istri dan anak saya mereka ketakutan, makanya saya ungsikan,” ceritanya.
Selain membakar tiga lapak, sekelompok orang tak dikenal ini juga menimbun sumur di lokasi kejadian dengan tanah timbunan. Begitu juga toilet dirusak.
“Memang kejam orang-orang ini,” katanya.
Begitu mengetahui informasi ini, dia kemudian langsung bergegas ke TKP dan menemukan tiga lapak sudah berubah menjadi abu.
“Saya belum berani melapor ke polisi, anak dan istri saya masih takut. Semoga pak polisi bisa turun ke lokasi,” katanya dengan nada takut.
Rajap curiga sekelompok orang yang membakar lapak itu diduga suruhan dari oknum investor di wilayah Selatan. Pasalnya, beberapa kali dirinya diminta minggat dari lokasi usaha kecil-kecilannya ini.
“Saya curiganya begitu, untuk lapor polisi nanti dulu,” pungkasnya.
Kepala Desa Tumpak Rosadi yang dikonfirmasi belum merespons. Sampai berita ini ditayangkan belum ada jawaban.(red)