LOMBOK – Ramainya pemberitaan soal mahalnya harga kamar hotel jelang MotoGP 2024 dari tanggal 27 sampai 29 September di Lombok, membuat banyak pihak geram. Begitu juga para pengusaha hotel di Lombok dan Kawasan Mandalika.
Wakil Ketua Mandalika Hotel Associaton (MHA), Rata Wijaya menegaskan mahalnya harga kamar jelang MotoGP merupakan hal yang wajar. Sebab, ini merupakan hukum pasar.
“Ini kan bukan baru pertama kali, mulai 2021 kita mau sudah empat kali ada perhelatan MotoGP kok masih heran dengan harga kamar. Kan dinamika pasar yang wajar terjadi jika ada event,” tegasnya kepada media via telepon, Senin (9/9/2024).
Rata menduga, kabar mahalnya harga kamar hotel yang sengaja dihembuskan oleh oknum penyelenggara sebagai modus menutupi kegagalan penyelenggara dalam menjual tiket MotoGP.
ia juga merasa keberatan jika sebagai pengusaha hotel selalu disalahkan karena naiknya harga kamar hotel jelang MotoGP. Katanya, banyak pengusaha bidang perhotelan juga tidak mau usaha dirintis rusak karena kabar tak sedap.
“Oleh karena itu hotel senantiasa menjaga reputasi nama dan pelayanan yang diberikan,” tegasnya lagi.
Katanya, jika harga kamar hotel dinaikan oleh pihaknya maka penyedia kamar hotel tentu akan memberikan penambahan pelayanan dan fasilitas. Misalnya, dari minuman gratis, pemberian goodie bag, layanan SPA gratis sampai dengan transportasi gratis dengan melakukan pemesanan langsung ke hotel.
“Kalau misalnya lewat perantara dengan broker jadi jangan salahkan pihak hotel, apalagi ada lonjakan harga dari broker atau calo agensi dan sebagainya padahal kita kan sudah tetapkan harga tapi ada mark up yang kita tidak ketahui,” bebernya.
Dalam kesempatan itu, Rata malah mengkritisi peran penyelenggara dan pemerintah yang kurang pro aktif memberikan informasi kepada calon penonton sehingga merasa kesulitan.
Ditambahkan dia, perlu dilakukan duduk bersama untuk menyelesaikan permasalahan akomodasi ini. Dirinya yakin, satu pertemuan bakal bisa menyelesaikan semua permasalahan.
Disamping itu, kata Rata, pihaknya yang notabene berada di ring satu Mandalika hanya menaikan harga maksimal sebanyak tiga kali lipat sesuai dengan Pergub NTB Nomor 9 Tahun 2022.
Ia memastikan, masih banyak kamar hotel yang kosong kendati berada di zona ring satu. Sementara banyak kamar hotel yang telah dibooking sebagai akomodasi tim, pebalap, hingga instansi plat merah.
Selain itu, di beberapa tempat selain di Kuta masih ada banyak kamar yang dapat dibooking oleh wisatawan seperti di Selong Belanak, Gerupuk, Bumbang dan lainnya dengan harga mulai Rp 1 juta sampai dengan puluhan juta tergantung kelas dan fasilitas.
“Ya kalau misalnya ada lebih dari itu di ring lainnya ya silakan disidak pemerintah,” tantangnya.
Terpisah, Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri menegaskan dalam waktu dekat pihaknya bakal melakukan pertemuan dengan asosiasi hotel untuk membahas hal tersebut.
Kata bupati, informasi yang sedang berkembang akhir ini memiliki dampak yang negatif dan tidak baik terhadap perkembangan pariwisata. Maka dengan itu, perlu didiskusikan dan bisa jadi bukan semua hotel menerapkan harga yang sangat mahal.
Sementara itu terhadap dugaan mahalnya harga kamar hotel karena ada permainan dari oknum travel nakal, bupati mengatakan perlu diklarifikasi apakah ada peran oknum-oknum tersebut.
“Nanti kita diskusikan lebih jauh, siapa tau itu kan oknum,” kata singkat bupati di Praya.(nis)
Betul meton