LOMBOK – Kepala badan pengelolaan keuangan dan aset daerah (BPKAD) Lombok Tengah, Taufikurrahman tidak merespons terkait telah dilaporkan kasus dugaan korupsi dalam penggunaan dana bagi hasil keuntungan tambang PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) tahun 2024 sebesar Rp 74.289.602.461 ke Polda NTB.
“Saya kira ada prosedur dalam pengelolaan uang daerah, PAD (dana bagi hasil tambang, red) ini tidak disampaikan kepada OPD sumber dari mana. Jadi wajar saya kira kalau OPD tidak tau sumber dana. Yang mengetahui pasti TAPD dan Banggar DPRD,” ungkapnya kepada koranlombok.id, Jumat (7/3/2025) di ruang kerjanya.
Ditegaskan Kepala BPKAD, khusus dana bagi hasil tambang dari PT AMNT ini tidak ditentukan arah penggunaannya. Maka dari itu, berdasarkan usulan program kegiatan masing-masing OPD dan mengacu Perda dana diterima dari perusahaan tambang emas di Sumbawa Barat itu disalurkan OPD.
“Saya lupa besarannya berapa, saya rasa teman-teman sudah tau itu,” klitnya.
Dalam pengelolaan dana seger dari PT AMNT itu sejak tahun 2022, 2023 bahkan 2024 kedua belah pihak baik eksekutif dan legislatif telah menyetujui. Sebab, itu merupakan kaidah dan aturan sebagai dasar.
“Kalau soal laporan itu saya baru tau dari teman media, saya tidak bisa tanggapi juga,” jawabnya.
Taufikurrahman menceritakan, belum lama ini memang ada beberapa kelompok masyarakat pernah hearing dan mempertanyakan soal dana bagi keuntungan dari PT AMNT tahun 2024.
“Saya sangat hargai cara pendang teman-teman, tapi yang jelas banyak unsur di TAPD. Jadi bukan saya punya keputusan,” katanya tegas.
Diungkapkannya, awal mula dana bagi hasil ini diberikan oleh PT AMNT karena sempat dipersoalkan komisi pemberantasan korupsi (KPK) tahun 2022. Selain itu, berdasarkan undang – undang Minerba mengatur 5 persen keuntungan perusahaan tambang diberikan kepada pemda, termasuk kabupaten tetangga. Sementara Lombok Tengah masuk sebagai kabupaten tetangga.
“Jadi 74 miliar itu sudah masuk pada APBD Perubahan 2024 sebagai PAD,” ungkapnya.
Dari 74.289.602.461 total dana bagi hasil keuntungan diberikan PT AMNT secara bertahap ke Pemkab Lombok Tengah itu, tidak semua digunakan pada tahun 2024 dan dijadikan Silpa Rp 17 miliar lebih.
“Tahun 2025 kami juga sedang menunggu masuk lagi,” pungkasnya.(red)
Berikut Daftar Nama 24 OPD Penerima dana Transfer PT AMNT
Nomor | OPD | Jumlah |
1. | Dinas Pendidikan dan Kebudayaan | Rp. 11.543.754.231 |
2. | Dinas Kesehatan | Rp. 16.045.064.555 |
3. | Dinas PUPR | Rp. 3.218.734.670 |
4. | Dinas Perkim | Rp. 3.734.983.815 |
5. | Satpol PP | Rp. 72.200.000 |
6. | Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan | Rp. 552.494.349 |
7. | Dinas Lingkungan Hidup | Rp. 790.284.916 |
8. | Dinas Perhubungan | Rp. 132.494.122 |
9. | Dinas Komunikasi dan Informatika | Rp. 361.165.040 |
10. | Dinas Koperasi dan Usaha Mikro | Rp. 200.000.000 |
11. | Dinas Pemuda dan Olahraga | Rp. 595.742.434 |
12. | Dinas Perpustakaan dan Kearsipan | Rp. 16.185.600 |
13. | Dinas Kelautan dan Perikanan | Rp. 200.000.000 |
14. | Dinas Pariwisata | Rp. 950.000.000 |
15. | Dinas Pertanian | Rp. 66.007.260 |
16. | Dinas Perindustrian dan Perdagangan | Rp. 260.000.000 |
17. | Sekretariat Daerah | Rp. 2.159.545.708 |
18. | Sekretariat DPRD | Rp. 4.182.228.525 |
19. | Badan Keuangan dan Aset Daerah | Rp. 9.139.238.146 |
20. | Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia | Rp. 443.715.371 |
21. | Badan Perencana Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah | Rp. 623.926.329 |
22. | Inspktorat | Rp.1.207.410.686 |
23. | Kantor Camat Pringgarata | Rp. 70.209.247 |
24. | Badan Kesatuan Bangsa dan Politik | Rp. 35.148.067 |
|
Total dana dibagi kepada OPD
Rp.56.600.633.061 |