LOMBOK – Calon siswa sekolah rakyat yang akan dibangun di Desa Taman Indah, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah sedang didata dan verifikasi oleh petugas pendamping keluarga harapan (PKH).
Kepala Dinas Sosial Lombok Tengah Masnun mengatakan, saat ini pihaknya melalui pendamping PKH sedang melakukan ground check data tunggal sosial ekonomi nasional (DTSEN).
“Sedang diverifikasi oleh pendamping PKH di seluruh desa Lombok Tengah sampai tangal 30 April,” ungkapnya kepada jurnalis koranlombok.id, Senin (14/4/2025).
Diketahui siswa yang akan belajar di sekolah rakyat diambil dari anak-anak dalam keluarga yang terdaftar pada desil 1 Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebanyak 136.920 kepala keluarga (KK). Dimana nantinya akan dimasukan dalam DTSEN.
Pihaknya mengklaim ground check telah berjalan sekitar 25 persen atau sekitar 88.897 jiwa yang harus diverifikasi di lapangan.
“Petugas pendamping PKH kita 236 orang, nantinya setiap orang ada yang mendata 220 sampai 300 kepala keluarga yang dicek,” tegasnya.
Sementara itu pada tahun 2025 pihaknya menunggu rampungya ground check. Disamping itu, Kementerian Sosial akan membangun awal infrastruktur sekolah rakyat di atas lahan seluas 10 hektare di Pringgarata.
“Saat ini masih masuk ke persiapan infrastrukturnya, karena kita kan akan masuk ke tahap kedua artinya mulai buka tahun 2026, jadi info terbaru kita terima surat dari Kementerian Sosial untuk pinjam pakai lahan ini kepada pemerintah daerah,” bebernya.
Ditambahkan Masnun, terkait jenjang pendidikan yang akan dibuka di sekolah bersama tersebut, pihaknya masih akan melihat data yang masuk nanti. Sedangkan terkait kurikulum yang diajarkan selain kurikulum umum juga ada tambahan pendidikan karakter seperti keagamaan, olahraga dan wawasan kebangsaan.
Dijelaskannya, jika nanti dari siswa yang belajar di sekolah tersebut memiliki prestasi secara akademik yang memuaskan, mereka akan mendapat beasiswa ke perguruan tinggi ternama bahkan di luar negeri.
“Bisa juga melanjutkan pendidikan sebagai anggota militer melalui beasiswa di Universitas Pertahanan,” katanya.(nis)