LOMBOK — Dapur penyedia makan bergizi gratis (MBG) di Desa Puyung, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah tutup sementara. Penyebabnya, anggaran dari pemerintah pusat belum cair sampai detik ini.
Pengelola dapur MBG mitra SPPG Lombok Tengah, Puyung, Fahrurrozi mengungkapkan terhentinya sementara dapur MBG ini bukan karena adanya penyetopan dari pemerintah. Melainkan dana yang belum keluar.
“Tidak ada istilah penyetopan, hanya keterlambatan penyaluran dana dari pusat. Kemungkinan karena banyaknya MBG yang ditangani langsung oleh pusat sehingga kami belum tersentuh,” ungkapnya kepada media, Senin 3 November 2025.
Menurut Fahrurrozi, pihaknya sudah mengajukan proposal namun hingga kini belum ada tanggapan dikarenakan banyaknya SPPG.
“Hampir semua wilayah Jonggat mengalami jeda dua sampai tiga hari karena proposal belum diacc,” kata mantan pimpinan DPRD Lombok Tengah itu.
Fahrurrozi menyampaikan, selama dua bulan terakhir pendistribusian MBG berjalan lancar. Menurut dia, kejadian seperti ini wajar. Dirinya memilih tidak suudzon terkait pendanaan program MBG.
Mantan politikus PBB ini menjelaskan, dapur MBG yang dikelolanya melayani 18 sekolah dan Posyandu di wilayah Desa Puyung dan Gemel dengan total 3.066 penerima manfaat. Dia memastikan kualitas makanan yang disajikan selama ini tetap dijaga.
“Sampai saat ini belum ada keluhan dari penerima terkait menu yang kami sajikan,” klaimnya.
Terpisah, Kepala SDN 1 Puyung Hatiani Abidin mengatakan bahwa program ini sudah berjalan selama dua bulan terhitung sejak 2 September. Program ala Prabowo ini sempat dilakukan uji coba selama dua hari, pada tanggal 25–26 Agustus.
“Ada 258 siswa kami yang menerima manfaat,” katanya.(hil)








