LOMBOK – Pemerintah Provinsi NTB kembali menebar wacana pembangunan jembatan penghubung atas laut Lombok – Sumbawa. Kendati calon investor batal melakukan pembangunan karena dampak pandemic covid-19 dari tahun 2020 sampai 2022 kemarin. Dimana saat ini, diklaim pemerintah NTB masih sedang tahap kajian kelayakan atau feasibility studies (FS).
“Sebenarnya kemarin sudah ada progres, direncanakan oleh pihak swasta untuk studi kelayakan tapi terhambat karena adanya pandemi,” ungkap Kepala Dinas PUPR NTB, Ridwan Syah di Desa Lantan, Jumat (13/1/2023).
Ridwan menerangkan, dari rencana pembangunan jembatan atas laut Lombok – Sumbawa ini membutuhkan dana investasi setidaknya Rp 17 triliun. Untuk itu, Pemerintah Provinsi NTB masih mengupayakan untuk dilanjutkan wacana pembangunan itu.
“Dari pusat sudah ada komunikasi dan Kabupaten Sumbawa Barat sudah melakukan pra studi kelayakan, lalu pak gubernur sebenarnya sudah menggandeng konsultan,” bebernya.
Ridwan yakin, proyek jembatan tersebut akan lebih cepat terealisasi setelah selesai terbangunnya pabrik pengolahan Smelter yang dibangun oleh PT Aman Mineral dan Global Hub di Pelabuhan Kayangan selesai.
“Ini jadi pemicu, karena jika ada jembatan itu orang yang bekerja di sana ataupun sebaliknya menggunakan jembatan itu. Apalagi jika Global Hub Kayangan juga cepat terealisasi,” yakinnya.(nis)