Heboh! Suami Tawarkan Mahar Mobil, Istri Malah Minta Kain Kafan

oleh -1806 Dilihat
FOTO ANIS PRABOWO JURNALIS KORANLOMBOK.ID Pengantin baru Muhammad Hapipi 57 tahun dengan Baiq Sri Ratna Wahyuningsih 42 tahun warga Kampung Kulakagik, Kelurahan Prapen yang menikah dengan mahar kain kafan, Kamis (19/1/2023).

LOMBOK  – Tamu undangan acara akad nikah pasangan Muhammad Hapipi 57 tahun dengan Baiq Sri Ratna Wahyuningsih 42 tahun warga Kulakagik, Kelurahan  Prapen, Kecamatan Praya, Lombok Tengah sempat dibuat terkejut. Pasalnya, saat proses akad nikah berlangsung disebutkan maskawin atau mahar pernikahan kain kafan. Ada juga tambahan seperangkat alat pengurusan jenazah seperti kapur barus, kapas dan lainnya.

“Nanti saat saya keluar rumah dan sudah punya suami saya akan selalu ingat kematian, sehingga saya tetap taat dalam syariat islam,” kata pengantin wanita kepada media, Kamis (19/1/2023)

Baca Juga  Anies Didoakan jadi Pemimpin Amanah

Hapipi selaku pengantin pria menceritakan, sebelumnya dia menawarkan mahar kendaraan roda empat kepada istri, namun ditolak. Menurut Ning kata suami, kesediaan suami menjadi imam yang baik dan bisa bertanggung jawab dunia akhirat merupakan hal yang cukup bagi dirinya.

 

“Sudah cukup kita memikirkan dunia, karena kita berdua sudah berumur 40 tahun sudah mulai mendekati ending  hidup kita,” sambung Ning merupakan PNS di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Praya.

Baca Juga  Bina Lansia Tangguh di Lotim untuk Menyongsong Indonesia Emas 2045

Hapipi melanjutkan lagi, sempat merasa kaget terkait permintaan mahar seperti itu. Demikian juga dirasakan keluarga dari istri.

“Karena baru pertama ada wanita yang  meminta  mahar kain kafan,” kata pria yang merupakan guru itu.

Hapipi mengatakan permintaan istrinya terkait mahar sempat ditolak oleh pihak keluarga, namun Ning tetap bersikeras dengan pilihan mahar tersebut.

Baca Juga  Enam Dusun Krisis Air Bersih di Desa Bilelando

“Karena kan janda, jadi bebas untuk menentukan mahar,” tuturnya sembari tersenyum.

Selain kain kafan, Hapip mengatakan istrinya meminta uang tunai Rp 2.580.000 sebagai mahar yang maknanya sesuai dengan tanggal lahir Ning, 2 Mei 1980.

“Setelah tiang (saya, red) desak akhirnya mau untuk  menambahkan uang mahar,” kata Ning.(nis)

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Memberikan informasi Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.