Potensi Gempa Megathrust, Masyarakat Lombok Tengah Diimbau Tetap Waspada

oleh -1665 Dilihat
FOTO ANIS PRABOWO JURNALIS KORANLOMBOK.ID / Warga di Pelabuhan Awang, Desa Mertak, Kecamatan Pujut saat mengikuti simulasi evakuasi tsunami.

 

LOMBOK – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah, Ridwan Makruf mengimbau masyarakat untuk tidak panik menanggapi kabar potensi gempa megathrust.

Akan tetapi, masyarakat juga harus selalu waspada melihat situasi dan kondisi alam. Mengingat potensi gempa megathrust tersebut belum dapat terprediksi oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) kapan akan terjadi.

“Kita harus tenang dengan situasi itu jangan sampai ada aktivitas masyarakat terganggu. Kan tidak ada yag tau kapan gempa itu terjadi,” terangnya kepada jurnalis Koranlombok.id, Rabu (21/8/2024).

Baca Juga  Kasus Dugaan Pungli, Pendemo Minta Kapolres Loteng Dicopot

Ridwan menyampaikan, sebelumnya telah melakukan koordinasi dengan BPBD NTB dan BMKG, selain itu sejumlah langkah antisipasi bencana telah lama pihaknya persiapkan. Termasuk salah satunya rutin menggelar simulasi evakuasi tsunami di Pelabuhan Awang, Kecamatan Pujut setiap tahun.

“Bukan sekarang kita mempersiapkan langkah-langkah evakuasi tapi sudah sejak lama, sudah ada mitigasi, simulasi tsunami dan sebagainya sudah ada semua,” bebernya.

 

Selain itu pada saat ini, BPBD juga belum mengeluarkan larangan tertentu untuk melaut bagi masyarakat di pesisir selatan yang mayoritas bekerja sebagai nelayan.

Baca Juga  Enam Jemaah Haji Lansia Lotim Dapat Pendampingan Khusus

Pihaknya masih melihat dahulu bagaimana potensi tersebut ke depan, terlebih saat ini Lombok Tengah sudah memiliki alat deteksi dini potensi tsunami di Pelabuhan Awang.

“Kita masih lihat bagaimana kedepan,” ujarnya.

 

Dikutip dari keterangan resmi BMKG, megahrust adalah daerah tempat bertemunya lempeng tektonik bumi yang terletak di zona subduksi, dimana satu lempeng meluncur ke bawah lempeng lainnya yang biasanya terletak di lautan.

Sementara di Indonesia jalur subduksi meliputi Pantai Barat Sumatera, Selatan Pulau Jawa, Selatan Pulau Bali dan Wilayah NTB dan NTT. Sedangkan ada dua segment megathrust yakni segment Selat Sunda dan Mentawai – Siberut yang sudah lama tidak mengekuarkan energinya selama ratusan tahun.

Baca Juga  SPAM Akan Diuji Fungsi, Target Atasi Krisis Air di Lotim Bagian Selatan

Menurut penjelasan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mincuonya pembahasan megathurst bukanlah peringatan dini atau warming yang seolah gempa dahsyat akan segera terjadi.

Ini merupakan pengingat agar selalu waspada adanya potensi dari kajian para ahli akan ada gempa siginifikan, yang sewaktu-waktu bisa terjadi dari kedua aktivitas kedua segment megathrust tersebut.(nis)

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Koranlombok media online dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Koranlombok selalu menayangkan berita Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.