LOMBOK – Jemaah Salat Jumat di Masjid Al Hakim Ujung Desa Kuta, Kecamatan Pujut merasa terganggu dengan suara bising balapan yang berlangsung di Sirkuit Mandalika, Jumat siang (4/8/2023).
Warga pun mengaku ini bukan kali pertama terjadi. Namun sekarang warga memberanikan diri menyampaikan keluhan atas ketidak nyamanan saat pelaksanaan ibadah.
“Ini sudah lama, makanya tadi langsung saya ke ITDC dan ingin bertemu dengan pihak MGPA sebagai pengelola event di Sirkuit Mandalika. Tapi tidak bertemu,” ungkap Ketua Remaja Masjid Al Hakim Ujung, Alus Darmiah saat dikonfirmasi jurnalis Koranlombok.id, Jumat malam ini.
Disampaikan Alus, tadi siang saat hendak Salat Jumat terdengar suara bising yang bersumber dari dalam Sirkuit Mandalika. Warga pun mengaku sangat terganggu kekhusyuan salat.
“Bukan kami melarang Hari Jumat ada balapan atau event apa di Sirkuit Mandalika, silakan saja. Tapi mohon saat ibadah warga iya tolong istirahat sebentara. Ini kan pihak MGPA yang bisa mengevaluasi,” tegasnya.
Menurut dia, ini persoalan serius. Untuk itu dirinya harus bertemu dengan pihak MGPA guna membicarakan. Karena tidak ada yang bisa ditemui di Mandalika, Alus pun akan tetap menyuarakan hal ini ke MGPA.
“Katanya kantor MGPA adanya di Jakarta, kalau di Mandalika di Paddock Sirkuit Mandalika. Tapi tadi tidak bertemu,” ceritanya.
Dengan munculnya keluhan jemaah atau mukim masjid, dirinya langsung membuat surat elektronik dan dipostingkan di media sosial facebook.
“Tadi pihak Polda telpon minta postingan dihapus, saya jawab postingan akan saya hapus kalau sudah bertemu dengan pihak MGPA dan mendengar bahwa mereka mau merevisi jadwal kegiatan di sirkuit. Itu saja kok,” tegasnya lagi.
Ditambahkan Alus, bukan hanya jemaah Masjid Al Hakim Ujung yang terganggu. Suara balapan tadi siang juga terdengar jelas sampai di Bundaran Songgong, Ngolang, Berure bahkan sebagian di Sukadana.
“Intinya kami minta evaluasi jadwal, silakan Hari Jumat balapan tapi selesai atau sebelum salat,” pintanya tegas.
Sementara, pihak PT. ITDC dan MGPA yang coba dikonfirmasi belum berhasil sampai berita ini ditayangkan.(dik)
