LOMBOK – Harga jual beras akhir-akhir ini melambung tinggi di pasar. Namun Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah meminta masyarakat jangan panik. Pasalnya, pemerintah mengklaim masih memiliki stok melimpah berjumlah 199.000 ton. Stok ini dipastikan bisa sampai akhir tahun 2023.
Asisten II Setda Lombok Tengah, H. Lendek Jayadi menegaskan dengan dinamika kenaikan harga komoditas beras di Lombok Tengah. Pihaknya harus segera melakukan pengendalian harga agar masyarakat tidak panik. Berdasarkan kondisi saat ini, masyarakat tidak perlu khawatir.
Dijelaskan Lendek, trend pada minggu pertama pada bulan September terdapat kenaikan harga beras menjadi Rp 13.000 karena pengaruh pengumuman dari pemerintah adanya kenaikan harga beras, sehingga berpengaruh ke bawah. Sementara dengan adanya pengendalian yang dilakukan, stok kita tidak mengalami pergeseran keluar sehingga akhir minggu ini sudah mengalami penurunan harga beras.
“Masyarakat jangan panik, para pemasok jangan sampai melakukan penimbunan,” tegasnya di hadapan media, Selasa (12/9/2023).
Untuk itu, Lendek memastikan agar harga beras tidak naik kembali dan segera harga normal. Sementara itu dia mengklaim, inflasi di Lombok Tengah masih dibawah rata-rata inflasi nasional dan masih dibawah angka moderat 3 persen. Sedangkan angka moderat nasional 3,04 persen.
“Harga beras medium saat ini Rp 12.000 dan premium 13.000,” sebutnya.
Dijelaskan Lendek, pemerintah juga akan melakukan distribusi bantuan sosial tunai oleh di Dinas Sosial dan non tunai oleh Bulog 1.400 ton beras yang akan diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Sebelum disalurkan, pemerintah akan integrasikan data dengan Dinas Sosial.
“Untuk penerima uang Rp 400 ribu untuk 2 bulan sebanyak 125.164 kepala keluarga, dimungkinkan akan ada yang mendapatkan uang tunai dan beras karena tergantung dengan kluster datanya,” jelasnya.
Disamping itu, harga jual beras naik. Begitu juga stok menipis di Pasar Tradisional Renteng, Praya. Informasi dari pedagang, mereka hanya mengambil untung sedikit, untuk beras berkualitas medium misalnya mengalami kenaikan Rp 2.000 per kilogram.
Salah satu pedagang beras di Pasar Renteng, Junaidi mengatakan harga beras kualitas medium naik dari Rp 11.000 menjadi Rp 13.000 per kilogram, sedangkan harga dari pemasok Rp 12.600.
“Saya cuma dapat Rp 400 per kilogram,” katanya kepada jurnalis Koranlombok.id, Rabu (6/9/2023).(ufi)