- Mengenal batasan waktu dalam bermain sosial media
- Memiliki pendirian yang teguh agar tidak terbawa arus trend masa kini
- Mencari aktivitas produktif, seperti menekuni hobi
- Memanfaatkan sosial media sebagai media untuk mengembangkan diri
- Memahami etika penggunaan sosial media.
Menurut data dari Puslitbang Aptika IKP Kominfo, menyajikan data bahwa pengguna media sosial di Indonesia mencapai 92,82%, dan usia remaja mendominasi penggunaan sosial media terbanyak dengan prevalensi 95,96%.
Tidak dapat dipungkiri bahwa sosial media telah membawa dampak yang cukup besar pada gaya hidup mereka.
Remaja saat ini cenderung terpaku dengan kehidupan di sosial media. Platform media sosial seperti Instagram dan TikTok telah menjadi media bagi remaja untuk membagikan kehidupan sehari-hari mereka.
Seiring berjalannya trend di media sosial, hal ini mampu membawa dampak bagi perubahan gaya hidup remaja.
Gaya hidup remaja yang semakin mengikuti arus sosial media.
Sosial media memiliki dampak yang cukup signifikan untuk merubah gaya hidup remaja.
Postingan konten di media sosial seringkali menjadi acuan bagi remaja dalam memilih pakaian, gaya rambut, dan bahkan gaya hidup sehari-hari.
Sosial media telah mampu membuat dorongan bagi remaja untuk terus tampil eksis di dunia maya, hal ini karena sosial media menjadi media yang mampu mengekspresikan diri remaja.
Para remaja seringkali mengikuti trend sosial media tanpa memikirkan dampak bagi gaya hidup dan kesehatan mereka.
Tak hanya itu, sosial media juga memiliki dampak bagi perubahan pola tidur remaja. Kebiasaan begadang untuk bermain sosial media dapat mengganggu jam dan kualitas tidur mereka.
Begadang memiliki dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental remaja. Hal ini dikarenakan remaja tidak mampu untuk membatasi diri dari dunia maya.
Kebiasaan ini mampu mempengaruhi produktivitas dan gangguan kesehatan pada remaja.
Demikian, perubahan gaya hidup yang mengikuti perubahan di sosial media mampu memupuk kebiasaan buruk di masa depan.(ist)