LOMBOK – Pasangan bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah Ruslan Turmuzi dan Lalu Normal Suzana dirujak netizen. Paslon dengan jargon Tabah ini dibully lantaran satu-satunya Paslon yang daftar ke KPU tanpa diiringi massa begitu banyak. Beda halnya dengan Paslon Puadd-Lege dan Pathul-Nursiah yang diiringi ribuaan massa pendukung.
Menanggapi berita miring di media sosial itu, bakal calon Bupati Ruslan Turmuzi tak mau menaggapinya. Tapi menurut dia, pada momen daftar ke KPU bukan untuk adu massa namun merupakan adu ide dan gagasan untuk memajukan daerah. Sementara ribuan massa dari Paslon lain, ia menganggap hanya gimmick yang seolah membohongi rakyat.
“Seribu menjadi 10 ribu, 5 ribu menjadi 10 ribu, kan itu gimmick semua. Kami juga gak mengundang secara khusus hanya yang ingin silakan, tidak mewajibkan dan mengharuskan, mungkin kalau kita mengundang lebih dari itu,” tegasnya di Praya kepada media, Kamis (29/8/2024).
Selain itu, Ruslan mengatakan mengingat hari ini adalah hari kerja, dia memang sengaja hanya didampingi oleh massa yang tidak banyak.
Dibeberkan Ruslan, awalnya partai koalisi merancang konsep yang justru lebih sederhana lagi, dimana sejumlah pendamping dari Parpol akan tiba dahulu sementara ia bersama Normal menyusul menggunakan sepeda motor Vespa.
“Sebenarnya sudah diputuskan dalam rapat, biar kita menciptakan suasana momen yang lain,” bebernya.
Disamping itu, modal maju di Pilbup Lombok Tengah, Ruslan – Normal diusung empat partai politik dengan peroleh 10 kursi. Di antaranya, PPP 6 kursi, PDIP 1 kursi, Gelora 1 kursi, Perindo 2 kursi. Selain itu empat partai non parlemen yang merapat dalam koalisi juga.
“Partai non parlemen tapi masih kita rahasiakan,” sebutnya.
Sementara terkait visi misi dirinya berpatokan dari capaian pembangunan Lombok Tengah yang saat ini dianggap belum maksimal.
Ia mengatakan terkait indeks pembangunan manusia (IPM), indeks demokrasi, pola asuh dan lain sebagainya selalu diurutan nomor 8 dan 9 untuk Lombok Tengah.
Selain itu daya saing dan pendapatan asli daerah (PAD) Lombok Tengah, masih dianggap belum maksimal dibandingkan dengan daerah lainnya seperti, Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Utara (KLU).
“Hampir dikejar sama KLU terkait PAD padahal kabupaten baru dan hanya 5 kecamatan,” ujarnya.
Ruslan berjanji jika terpilih akan memberikan setiap desa Rp 1 milliar, dana tersebut realistis diberikan jika PAD dapat dioptimalkan, seperti bagi hasil dari Pemprov NTB terkait Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).
“Tahun 2025 optionnya ke kabupaten, jadi kita yang memungut sendiri,” ujarnya.
Selain itu sektor yang harus tingkatkan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) perlu digenjot lagi kebdati harga tanah mahal penerimaan masih ke daerah masih kecil.
Selanjutnya, potensi pariwisata dimana daerah mendapatkan hak 10 persen dari pajak hotel dan restauran serta reklame, dimana hari ini daerah tidak punya database terkait berapa jumlah kamar hotel, villa dan homestay sehingga daerah masih menghitung secara manual bukan secara digital.
Di tempat yang sama, Lalu Normal Suzana mengatakan alasan dirinya ingin mendampingi Ruslan Turmuzi karena dirinya menganggap sebagai tokoh yang representatif dalam pembangunan Lombok Tengah.
“Ya kita matching antara gagasan kita menjadi Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah,” ujarnya.
Selain itu visi dan misi yang disusun dikolaborasikan juga dengan pengalaman dirinya sebagai birokrat dan pernah duduk sebagai wakil bupati serta pengalaman Ruslan sebagai dewan lima periode.(nis)
