LOMBOK – Rombongan Komisi IV DPRD Lombok Tengah menemukan Puskesmas Langko di Kecamatan Janapria sebagai puskesmas terburuk di Kabupaten Lombok Tengah.
Kondisi Puskesmas Langko yang tidak pernah disentuh pemerintah selama ini, kondisinya sangat memprihatinkan. Mulai dari kondisi gedung yang kecil, ruang rawat inap sebesar kamar mandi, panas dan pasien yang harus tidur di lantai karena kepanasan.
“Pokoknya ini puskesmas terjelek di Lombok Tengah. Miris kami lihat saat turun Monev Senin kemarin,” ungkap Wakil Ketua Komisi IV DPRD Lombok Tengah Wirman Hamzani kepada jurnalis Koranlombok.id, Senin (4/11/2024).
Dari kondisi ini, pihaknya Komisi IV berkomitmen akan memperjuangkan dilakukan pembangunan gedung puskesmas. Pihaknya juga meminta pemerintah kabupaten untuk melakukan perbaikan setelat-telatnya tahun 2026.
“Harus dibangun total gedung Puskesmas Langko, ini puskesmas paling jelek. Miris kami lihat,” tegasnya.
Selain melihat secara langsung kondisi dan pelayanan di Puskesmas Langko, rombongan Komisi IV juga mengunjungi Puskesmas Mujur, Puskesmas Janapria.
“Kalau di Puskesmas Mujur keluhannya tegangan listrik yang rendah, aula yang kecil, panas karena tidak bisa pasang AC karena tegangan listrik rendah. Begitu juga kondisi toilet untuk Nakes dan pasien rusak,” ungkap Hamzan.
Sementara di Puskesmas Janapria, mereka membutuhkan penambahan mobil ambulans. Sebab, selama ini ada satu unit mobil ambulans digunakan melayani.
“Harus ini ditambah satu lagi, karena kalau dipakai satu kan tidak bisa dilayani yang akan dirujuk dan lainnya. Maka kami minta dan memperjuangkan ini ditambah lagi satu unit mobil ambulans,” katanya.
Dari hasil monev itu, Komisi IV mengakui telah mencatat temuan di lapangan. Disamping itu, Hamzan memastikan ada beberapa puskesmas akan diperbaiki tahun 2025. Misalnya, Puskesmas Pengadang akan dibangun gedung baru tahun depan.
“Setiap lokasi Monev kami juga menekankan kepada Nakes agar lebih mengedepankan pelayanan baru adminisrasi. Layani dulu masyarakat kita baru diurus administrasinya, jangan sampai keluhan ini kami temukan lagi,” tegasnya.
Selain itu, pihaknya juga tidak ingin mendengarkan ada kabar obat habis. Maka dari hasil Monev tersebut, pihaknya telah menekankan agar pelayanan diperbaiki.(nis)