LOMBOK – Anggota Komisi IV DPRD Lombok Tengah Ahmad Rifa’I meminta kepada Pemkab untuk mengatasi sekolah rusak setelat-telatnya tahun 2025. Baik gedung SD bahkan SMP.
“Prinsipnya Komisi IV tidak mau mendegar lagi ada sekolah rusak parah di 2025,” tegas politikus PKS ini kepada jurnalis koranlombok.id, Kamis (21/11/2024).
Katanya sekitar puluhan sekolah tingkat SD dan SMP yang mengalami kondisi yang memprihatinkan di Lombok Tengah, sementara itu sumber pendanaan direncanakan untuk perbaikan sekolah tak hanya dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tapi juga Dana Alokasi Umum (DAU) dan program pokok pikiran anggota dewan serta APBD reguler.
Maka dengan itu, kata Rifai, jangan sampai DAK fisik dari pemerintah pusat digunakan untuk perbaikan sekolah yang tertentu saja yang bahkan telah sering mendapatkan dana tersebut pada tahun-tahun lalu.
Lebih lanjut dalam rapat bersama Banggar DPRD Lombok Tengah dengan Dinas Pendidikan membahas sebanyak 10 sekolah yang akan diperbaiki selama tahun anggaran 2025.
Untuk itu dirinya meminta dinas membuat data base di setiap kecamatan berapa jumlah sekolah yang dalam keadaan rusak berat ataupun ringan.
Ia menambahkan, hal tersebut agar nantinya pengawasan yang dilakukan oleh DPRD lebih mudah dan dapat melihat langsung kondisi sekolah yang mengalami kerusakan, sekaligus dinas dapat cepat melakukan alokasi program bantuan.
“Komisi IV meminta kepada Dinas Pendidikan untuk clearkan masing-masing kecamatan sekolah mana yang mengalami rusak ringan, sedang dan berat sehingga kita tau jika ada dana DAK bisa kita alokasikan kesana,” ujarnya.
Diketahui rencana pembangunan Lombok Tengah kedepan berfokus di bidang kualitas pendidikan dan Indek Pembangunan Manusia (IPM), dengan bagusnya kualitas gedung sekolah ucapnya bisa jadi salah satu sebab capaian tersebut dapat diraih.
“Oh iya sih sangat berpengaruh, kalau kondisi gedung dalam keadaan rusak, kumuh dan kotor juga nggak enak kita melakuka kegiatan belajar mengajar,” pungkasnya.(nis)