LOMBOK – PT Angkasa Pura Bandara Internasional Lombok tengah melakukan persiapan jelang natal dan tahun baru 2025. Dimana sekarang ini, otoritas bandara masih akan melakukan rapat dengan pihak terkait seperti Dinas Perhubungan Provinsi NTB.
Menyambut libur panjang ini, bukan hanya persiapan pos pelayanan tambahan tapi juga terkait maskapai yang akan melakukan penambahan penerbangan.
“Kita masih melihat proyeksi-proyeksinya, masih melihat trend juga. Maskapai apa ada yang ekstra flight atau nggak juga masih dibahas maskapai juga,” ungkap Humas Bandara Internasional Lombok, Arif Haryanto kepada jurnalis koranlombok.id via telepon, Rabu (4/12/2024).
Katanya, jelang musim liburan sangat berpengaruh terhadap trend peningkatann jumlah penumpang di bandara. Maka dari itu, pihak bandara masih belum dapat memprediksi berapa persen kenaikan jumlah penumpang.
Disamping itu, Bandara Lombok tercatat telah melayani sebanyak 2,17 juta penumpang dari Januari-November 2024. Sementara data Januari-November 2023 ada 2,13 juta penumpang, maka ada peningkatan pergerakan penumpang sebesar 1,56 persen.
“Selain pergerakan penumpang, pergerakan pesawat udara juga meningkat. Yaitu dari 22.339 pergerakan pesawat pada Januari-November 2023 menjadi 22.956 pergerakan pesawat pada periode yang sama tahun ini, atau tumbuh sekitar 2,7 persen,” terang General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Lombok, Barata Singgih Riwahono dalam rilis resmi diterima Koranlombok.id.
Sementara itu, tingkat pemulihan atau recovery rate jumlah penumpang Bandara Lombok mencapai 83 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019 lalu atau sebelum pandemi Covid-19 yang mencapai 2,61 juta penumpang.
Secara umum, pergerakan penumpang di Bandara Lombok didominasi oleh penumpang penerbangan domestik dengan persentase 88 persen, sementara penumpang penerbangan internasional sebesar 12 persen.
Katanya, untuk rute domestic sebagian besar atau sebanyak 45 persen penumpang tiba dari dan menuju ke Jakarta, diikuti Surabaya (29 persen), Bali (14 persen), Yogyakarta (5 persen), Bima (3 persen), Makassar (1 persen), Sumbawa (1 persen), dan Balikpapan (1 persen). Sedangkan untuk rute internasional, didominasi penumpang dari dan ke Kuala Lumpur (76 persen) dan Singapura (24 persen).
“Kami optimistis pergerakan penumpang dan pesawat udara hingga akhir tahun 2024 nanti akan lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Kami saat ini tengah bersiap menyambut potensi peningkatan penumpang di akhir tahun ini seiring dengan adanya momentum libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025,” serunya.(nis)