Ustadz Das’ad Latif Singgung Soal Korupsi di Depan Wagub NTB

oleh -503 Dilihat
FOTO ANIS PRABOWO JURNALIS KORANLOMBOK.ID / Penceramah Kondang Ustadz Das'ad Latif saat mengisi ceramah di Pondok Pesantren Darul Muhajirin, Praya, Senin (24/2/2025).

LOMBOK – Penceramah kondang Ustadz Das’ad Latif mengisi ceramah dalam rangka memperingati Haul Almagfurullah TGH Muhammad Najmudin Makmun ke – 12 di Pondok Pesantren Darul Muhajirin, Praya, Lombok Tengah, Senin (24/2/2025).
Das’ad Latif dalam kesempatan itu menyinggung bahwa jabatan di dunia tidak ada artinya jika tanpa ibadah. Selain itu dia juga menyinggung lebih baik berstatus sebagai tenaga honorer tetapi rajin dan taat beribadah.
“Tidak ada gunanya anak jadi Gubernur, Bupati dan anggota DPR kalau tidak salat. Tidak ada gunanya anakmu jadi polisi, kalau dia cuma minta uang di jalan,” katanya di hadapan Wakil Gubernur NTB Indah Dhamayanti Putri dan jajaran pejabat lainnya.

Baca Juga  Banggar DPRD Miris, Dinas Perkim Loteng Jual Kayu untuk Biaya Operasional

“Biarkan anakmu pegawai honor tapi berjamaah di masjid, biarkan anakmu penjual bensin di pinggir jalan tapi setiap jam selalu di masjid,” sambungnya.

Das’ad Latif berpesan dalam ceramahnya jika ingin tau bagaimana kehidupan setelah di akhirat kelak, bisa dilihat dari aktivitas yang dilakukan oleh anak-anak kita saat ini dan tak perlu cemas jika mereka masih gemar mengaji dan beribadah.

Dalam mendidik anak yang utama adalah akhlak yang baik, memiliki tutur kata yang baik dan tidak kerap berbicara kasar.
“Untuk apa anak jadi insinyur, doktor, professor tetapi tidak punya akhlak dan bicaranya kasar,” ujarnya.

Baca Juga  Pj Gubernur NTB Terpilih Hadir di Acara PDI-P, Begini Respons Bawaslu

Penceramah sekaligus Dosen Komunikasi Universitas Hasanudin Makassar tersebut jika ingin memiliki anak soleh dan solehah, pertama harus senantiasa memberikan rezeki yang halal untuk dikonsumsi.
“Maka ibu-ibu bapak boleh korupsi tapi jangan kasih makan di rumah, kalau kau korupsi kau saja makan diluar jangan kasih masuk ke rumah itu baru istri yang membela,” katanya berkelakar.

Ditambahkan Das’ad Latif, sedekah jariyah tak ada orang yang hancur karena menjadi darmawan. Sementara itu hal yang ketiga adalah ilmu yang bermanfaat. Dirinya merasa syukur Pemprov NTB memperhatikan secara khusus pondok pesantren, sehingga dapat tumbuh sebagai sumber kecerdasan dan akhlak masyarakat.

Baca Juga  Marak Aset Desa Dirampas, Dewan Hamzan Minta BPKAD Bertindak

“Manusia kalau tidak punya moral lebih hina dari binatang, agar anak keturunan tidak demikian bawa ke pesantren. Kepada para pejabat yang sempat hadir kita berikan dukungan moral, kita doakan panjang umur selamat memimpin tapi jangan lupa pondok pesantren harus dimajukan,” pungkasnya.(nis)

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Koranlombok media online dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Koranlombok selalu menayangkan berita Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.