LOMBOK – Anggota DPRD Lombok Tengah Muhammad Maulidi mengatensi kondisi tujuh ruas jalan di Kecamatan Praya Timur dalam kondisi rusak parah. Dia mengaku telah menyampaikan pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kecamatan Praya Timur 2025.
Selain itu dia juga meminta agar sejumlah ruas jalan tersebut untuk dihotmix, terutama ruas jalan dari Desa Kidang menuju ke Semoyang harus masuk prioritas karena belum diperbaiki sejak tahun 2011.
“Jadi kalau kita bawa orang sakit lagi sekarat maka bisa meninggal di jalan karena ini jalan (rusak parah, red). Saya tegaskan juga pada Kabid Bina Marga PUPR untuk diatensi,” ungkap Maulidi, Rabu (19/3/2025).
Lanjut politisi PBB ini, tujuh ruas jalan tersebut antara lain ruas jalan di Desa Jeropuri, Pengonaq, Pesaut yang menghubungkan ke Kecamatan Janapria. Kemudian ruas jalan lainnya.
“Semua jalan tersebut adalah jalan kabupaten dan telah masuk Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah. Selain infrastruktur jalan, usulan masyarakat juga banyak yang meminta perbaikan jembatan yang rusak akibat bencana menjadi atensi dari kami,” katanya.
Ia menyoroti pembangunan di Kecamatan Praya Timur belum terlalu maksimal karena masih banyak jalan-jalan kabupaten yang masih belum tersentuh, selain itu juga kondisi air bersih masih kurang memadai. Oleh karena itu, menurut dia pemerintah kabupaten harus memberikan fokus dan perhatian kepada Kecamatan Praya Timur.
Ditambahkannya, untuk pembangunan infrastruktur yang anggarannya tak besar dapat diintervensi melalui pokok pikiran (Pokir) anggota dewan. Sementara untuk pembangunan yang berskala besar seperti hotmix jalan dirinya mendorong agar diatensi pemda.
Terpisah, Jabatan Fungsional Perencanaan Jalan dan Jembatan PUPR Lombok Tengah, Ekanita menjelaskan, setidaknya terdapat tiga ruas jalan yang menjadi prioritas untuk dikerjakan di Kecamatan Praya Timur. Sementara ruas jalan yang lain, akan jadi prioritas berikutnya melalui penanganan rutin maupun berkala.
Adapun ketiga ruas jalan tersebut adalah ruas jalan Mujur menuju Peres. Sebelumnya Dinas PUPR sudah melakukan pekerjaan di ruas jalan tersebut namun sampai saat ini belum tuntas dan pihaknya menjadikan sebagai prioritas pertama.
Kemudian ruas jalan Mujur menuju Teruwai menjadi prioritas kedua karena ruasnya panjang, jalannya lebar dan menjadi pusat akses oleh masyarakat.
Terakhir jalan Pesaut menuju Cerekak dan menjadi prioritas karena merupakan akses menuju lembaga pendidikan dan jalan yang cukup lama belum diperbaiki.
Kata Ekanita, tiga jalan tersebut menjadi skala prioritas berdasarkan tingkat kerusakan hingga kebutuhan aksesnya oleh masyarakat. Namun yang paling utama adalah tingkat kerusakan dan lintas harian rata-rata (LHR) seberapa banyak yang melewati atau seberapa berat kapasitas kendaraan yang melewati.
Meskipun masuk prioritas namun belum bisa dipastikan apakah akan bisa dituntaskan pada tahun 2025 bahkan belum pasti akan dikerjakan.
“Nantinya juga tergantung ketika naik ke kabupaten yaitu Musrenbang Kabupaten, nantinya mereka sendiri yang akan menentukan prioritas yang mana,” kata Ekanita.(nis)