LOMBOK – Berita mengejutkan disampaikan juru bicara gabungan Komisi DPRD Lombok Tengah, Ahmad Syamsul Hadi. Dalam sidang paripurna, politikus Partai NasDem ini meminta pemerintah kabupaten mengantisipasi pergerakan komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). Sebab, di Lombok Tengah terdapat setidaknya 2 ribu orang lebih masuk dalam komunitas LGBT.
Hal ini disampaikan Ahmad saat membacakan laporan gabungan komisi saat paripurna pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Tahun 2024, Senin (28/4/2025).
“Pemerintah daerah diminta untuk mengantisipasi perkembangan kelompok LGBT yang diperkirakan amggotanya lebih dari 2 ribu orang yang tersebar di seluruh Lombok Tengah,” ungkapnya.
Maka dari itu, pihaknya menekankan kepada Pemkab agar memberikan anggota komunitas LGBT yang berpotensi dapat sembuh berupa pelatihan dan bantuan modal usaha.
“Pemerintah daerah agar memberikan pelatihan keterampilan dan bantuan usaha mereka,” katanya.
Di luar ruang sidang paripurna, Ahmad menyampaikan jika mereka merupakan masyarakat asal Lombok Tengah dan sehari-hari bergaul di tengah masyarakat seperti warga lainnya.
Kata dia, faktor seseorang masuk dalam komunitas tersebut bisa saja karena trauma hubungan percintaan ataupun tumbuh dalam hubungan kecewa terhadap keluarga.
Ahmad tidak mau berspekulasi ini disebabkan faktor ekonomi, sebab ia belum melihat dari data yang disampaikan dalam sidang paripurna.
“Kalau ekonomi ini belum ada, mereka dalam komunitas dan memang tertutup dan sudah ada lama,” ceritanya.
Ahmad menambahkan, anggota komunitas tersebut berasal dari berbagai macam latar belakang bahkan profesi. Sementara itu terkait lembaga apa yang melakukan pendataan dan wilayah mana saja yang banyak terdapat anggota komunitas tersebut, dia tak mau membeberkan.
Soal adanya riset terkait komunitas tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data untuk mempelajari faktor resiko bahkan bagaimana upaya Pemkab mengatasi masalah tersebut.
Apakah munculnya komunitas ini menjadi faktor terbesar penyumbang penderita infeksi virus HIV / AIDS? Ahmad belum mengetahuinya.
Di tempat yang sama, Sekda Lombok Tengah, Lalu Firman Wijaya menanggapi hal tersebut dan berjanji bakal melakukan sosialisasi. Selain itu, Sekda menganggap mereka sebagai bahaya laten bagi masyarakat.
“Kita ini belum tau mereka dimana saja, bahaya laten ya,” katanya singkat kepada media.(nis)