LOMBOK – Komisi IV DPRD Lombok Tengah memberikan atensi terhadap sejumlah fasilitas kesehatan yang dalam kondisi memprihatinkan dan tidak layak. Dimana pada pekan lalu, Komisi IV telah melakukan monitoring dan evaluasi di dua faskes yakni, Puskesmas Ganti dan Puskesmas Pembantu Desa Beleka di Kecamatan Praya Timur.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Lombok Tengah, Wirman Hamzani menyampaikan seperti yang terjadi di Puskesmas Ganti ruang persalinan dan ruang nifas dijadikan satu ruangan bahkan mengalami kekurangan fasilitas sumber air bersih.
“Selain itu sumber air juga kekurangan karena dialiri dari sumur bor yang jaraknya 1 kilometer dari jarak puskesmas, sementara kebutuhan masyarakat dengan air banyak sekali terutama bagi warga yang berobat,” ungkapnya kepada jurnalis koranlombok.id, Selasa (6/5/2025).
Kata Hamzan, memang ada fasilitas sumur bor sebagai sumber air tetapi kedalamannya dirasa masih kurang dan debit air yang dihasilkan masih kurang mencukupi. Selain itu saat musim hujan kondisi Puskesmas Ganti kerap banjir.
Dengan temuan itu, pihaknya di Komisi IV meminta kepada Dinas Kesehatan Lombok Tengah agar memberikan perhatian terhadap kondisi dua faskes tersebut.
Sementara itu di Puskesmas Pembantu Desa Beleka, Hamzan menyebutkan kondisi lingkungan sekitar faskes terlihat sangat kumuh dan perlu penataan ulang. Hal tersebut sangat penting mengingat banyak masyarakat yang berobat melalui faskes ini.
Menurut dia, kondisi Puskesmas Pembantun Desa Beleka juga tak kalah harus diperhatikan oleh Dinas Kesehatan Lombok Tengah.
“Mungkin itu sebagai Puskesmas Pembantu yang paling buruk yang pernah saya lihat, karena perlu penataan oleh Dinkes Lombok Tengah,” pintanya tegas.(nis)