LOMBOK – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah, H. Ridwan Mak’ruf melaporkan jika sebagian warga terdampak banjir sejak Jumat kemarin. Dari Sabtu sore sudah mendirikan tenda pengungsian. Ada juga warga di Dusun Peras Desa Kidang, Kecamatan Praya Timur terus memantau kondisi air.
“Tenda sudah dibuat, kami juga tidak dikasi masuk ke dusun itu karena air deras,” ungkap Ridwan via ponsel saat dihubungi jurnalis Koranlombok.id, malam ini pukul 21.06 Wita.
Untuk di Desa Kidang, Ridwan mengatakan jika hanya di Dusun Peras yang cukup mengkhawatirkan. Ada juga yang perlu diantisipasi banjir di Desa Beleka.
“Ini sesuai laporan pemerintah desa di sana,” bebernya.
Sementara itu, untuk di Kecamatan Pujut ada tiga desa terdampak banjir pada Jumat (23/12). Desa Kuta Dusun Rangkap, Ujung. Kemudian Dusun Patiwong, Pogam di Desa Sukadana. Selanjutnya, di Desa Mertak.
“Sementara belum falid datanya, perkiraan kami ada 400 sampai 500 rumah warga terdampak banjir,” terangnya.
Ridwan menjelaskan, untuk kondisi mala mini warga semua waspada. Pasalnya, sampai dengan saat ini wilayah tersebut masih diguyur hujan. Dari bencana alam ini, BPBD belum membangun tenda pengungsian sesuai kondisi di lapangan. Tetapi jika ujan tidak kunjung reda sampai besok, bisa jadi BPBD akan merubah status kebencanaan di Lombok Tengah menjadi status darurat banjir.
“Kami sedang stanbay di lokasi malam ini, kalau diperlukan besok kami juga akan siapkan perahu karet untuk memonitor,” tuturnya.
Dia menambahkan, bencana alam bukan hanya terjadi di Timur dan bagian Selatan Lombok Tengah. Di utara seperti Desa Barabali, Kecamatan Batukliang juga ada rumah warga yang tergenang air. Demikian di Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara.
“Ini juga data belum falid jumlah rumah, dusun mana saja. Di Kecamatan Pringgarata temaptnya Desa Sintung ada pohon tumbang menimpa salah satu pondok pesantren,” pungkasnya.(ken)