LOMBOK – Selama kegiatan menjaring aspirasi atau reses. Anggota DPRD Lombok Tengah, Hj. Nurul Adha menampung begitu banyak aspirasi warga di daerah pemilihan Batukliang – Batukliang Utara. Yang paling mendominasi, tuntutan dilakukan perbaikan infrastruktur jalan, jalan usaha tani dan modal usaha bagi ibu-ibu.
“Permintaa masyarakat luar biasa, dan persoalan ini kami akui belum bisa tuntas,” ungkapnya kepada media, Senin (13/3/2023).
Namun diakuinnya, dampak dari Surat Edaran (SE) Menteri Keuangan begitu besar dirasakan. SE itu meminta daerah menggeser anggaran termasuk dana pokok pikiran (Pokir) ke dua bidang. Kesehatan dan pendidikan.
“Jadi mau perbaiki jalan saat ini saya rasa sulit, ya ini jadi masalahnya kami hadapi,” tegasnya.
Sebelumnya kata dewan dua periode itu, padahal saat kegiatan dan sebelum reses dirinya sudah berjanji akan melakukan perbaikan jalan termasuk tuntutan lainnya warga di dapil.
“Sekarang kami tidak bisa berbuat apa-apa,” katanya.
Selain itu, Nurul Adha mengakui sering muncul persoalan di bawah juga soal pupuk. Disebutkan petani pupuk langka dan harganya mahal. “Ini selalu kami dengar. Ibu-ibu juga minta diberdayakan,” tuturnya.
Diakuinya, persoalan wanita memang begitu besar. Mereka banyak tidak memiliki pekerjaan apalagi penghasilan. Maka modal usaha sangat dinantikan. Belum lagi jumlah janda begitu banyak, hampir setiap hari ada janda baru.
“Tapi saya bilang ke mereka, jangan pernah modal atau uang jadi factor utama tapi keinginan. Cukup Rp 100 ribu bisa buat keripik beli pisang. Pelan-pelan akan bisa berkembang,” yakinnya.(nis)