Video Reaksi Guru Saat LM Minta Maaf di Gedung PGRI

oleh -1292 Dilihat

LOMBOK – Video reaksi guru saat Lalang Multazam (LM) minta maaf di hadapan ratusan guru di gedung PGRI Lombok Tengah, Rabu (2/8/2023) berhasil diambil jurnalis Koranlombok.id.

 

 

Namun di tengah momen minta maaf, ratusan guru di sana tetap menuntut agar LM diproses hukum dan dimutasi.  Tuntutan guru ini didengarkan langsung Sekda H. Lalu Firman Wijaya.

Sebelum menyampaikan permohonan maaf, LM staf dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Lombok Tengah langsung disoraki guru begitu tiba di gedung PGRI untuk menyampaikan permohonan maaf, Rabu (2/7/2023).

“Tolong jalur hukum tetap berjalan,” tegas perwakilan M3KS Kecamatan Kopang, Mujahidin di lokasi.

Selanjutnya, LM yang menyampaikan permintaan maaf disoraki sejumlah guru, di lokasi sempat terjadi keributan antar guru ditengah dirinya yang menyampaikan permohonan maaf.

“Saya meminta maaf kepada bapak dan ibu atas kekhilafan,” kata LM dengan merunduk.

Sekda H. Lalu Firman Wijaya yang ada di lokasi mengatakan, hadirnya LM dalam rangka meminta maaf sebagai bukti takzim dan hormatnya kepada guru di Gumi Tastura. Firman meminta apa yang diucapkan oleh Lalang sebelumnya untuk dimaafkan.

Disampaikan Sekda, jangan sampai hal ini menjadikan kondisi Lombok Tengah tidak kondusif. Dirinya juga mengatakan jangan sampai hal tersebut ditunggangi oleh oknum yang menghambat kemajuan Lombok Tengah.

“Kami tidak ingin ada penumpang gelap,” ungkap sekda tegas.

Baca Juga  Pupuk Subsidi Menipis, Dinas Pertanian Loteng Khawatir

 

Sementara, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), H. Amir mengatakan pihaknya akan berkonsultasi dengan lembaga bantuan hukum di internal atas sikap selanjutnya.

“Kita akan tetap tidaklanjuti artinya akan bermusyawarah kepada dewan pembina dan tim penasehat badan bantuan hukum,” katanya.

 

Amir mengungkapkan para guru yang bernaung di PGRI Lombok Tengah merasa tersinggung atas statement LM melalui percakapan whatsapp dengan seorang guru Kamarudin asal Janapria. Dimana awalnya, Kamarudin yang mengkomplain terkait lambannya Sistem Informasi Absensi dan Presensi (SI-SENSI).

Sementara ada Surat Edaran terkait pemotongan tunjangan sertifikasi jika guru telat dalam absen SI-SENSI sebesar 2 persen hingga 5 persen. Amir menyampaikan, itu semua akan diperbaiki oleh Pemkab.

“Itu semua ada pengarahan dari Pak Bupati akan diperbaiki karena masih dalam uji coba,” terangnya.

 

Disamping itu, awal mula kasus ini ramai karena LM diduga menghina guru. Adapun disampaikannya, guru sebagai penyumbang kerugian yang cukup besar, melakukan pelanggaran disiplin, pelanggaran administrasi dan temuan pemeriksaan BPK bahkan KPK.

LM menyampaikan itu semua melalui percakapan di whatsapp pribadi dengan Kamarudin seorang guru. Percakapan ini muncul, Selasa siang (1/8/2023).

 

Kamarudin menceritakan kronologis percakapan yang terjadi. Awalnya ia bertanya kepada LM karena Selasa tadi pagi, absensi mobile untuk semua guru P3K dan PNS mengalami gangguan cukup lama. Begitu juga sore harinya.

Baca Juga  Reses Dewan Rifai, Ini Aspirasi Warga yang Diterima

“Dari situ saya mulai bertanya via wa. Kenapa kita semakin dipersulit saja dengan kebijakan ini. mohon ditinjau kembali kebijakan ini, jangan sampai banyak orang dirugikan. Begitu pertanyaan awal saya,” cerita Kamarudin.

Setelah muncul pertanyaan itu via wa. LM langsung membalas. Jawabannya yang membuat para guru tersinggung ditulis, ‘Silahkan komplain ke pembuat kebijakan pak. Selama bbrpa tahun terakhir, guru sebagai penyumbang kerugian yang cukup besar, mulai dari pelanggaran disiplin, pelanggaran administrasi, pelanggaran n temuan pemeriksaan keuangan BPK n KPK. Sudah terlalu keenakan guru2 ini, masuk n pulang semau dan seenaknya,’.

Selain itu, LM juga mengaku dengan jawabannya via wa. ‘Sekarang bnyak yg mengeluh pulang jam 14.30 krn biasanya pulang jam 1, bertahun2 jd guru sudah korupsi waktu brpa banyak?’.

Dalam percakapan yang cukup panjang itu, LM juga menyampaikan untuk saling mengoreksi, tidak hanya melihat dari tuntutan hak tapi juga pemenuhan pada kewajiban.

“Apa yang merugikan bapak?” tulis LM.

“Kami potong gajinya? Kami potong tunjnganx? Silahkan datang ke kantor nanti kami buktikan.

Silahkan di cek data pegawainya, sebagian besar tidak sinkron bahkan data nasional, daerah dan dapodik itu bnyaj yang tidak sesuai, di ada-adakan hanya untuk pemenuhan sertifikasi.

“Disitu puncak saya cukup kesal dan kecewa dengan LM,” tegas Kamarudin.

Secara terang-terangan, oleh LM juga menyebutkan dimana terbukti dari pelaporan data keluarga, 150 juta temuan BPK pengembalian tunjangan keluarga itu hampir semua dari guru.

Baca Juga  Seorang Warga Labulia Mengalami Gejala Cacar Monyet

 

LM juga mengatakan, jadi jangan merasa dipersulit hanya karena pihaknya meminta untuk melaksanakan kewajibannya sebagai pegawai.

“Harusnya bapak sebagai guru bisa menganalisa masalah seperti ini.  Baru mulai dan kami sudah siapkan server sedemikian rupa, dari bulan lalu kami imbau untuk uji coba, tapi sangat sedikit guru yang mau uji coba. Itu karena apa? Kami mau coba ketahanan server, sekarang setelah berlaku semuanya bjubel konsultasi ke kantor, bjubel absen, bjubel taunya protes,” tegas LM dalam WA.

“Belum apa-apa sudah protes dan merasa dirugikan. Gimana kami mau bisa ambil langkah kalau bahan evaluasi kami tidak ada. Saya tunggu!!!,” tulisnya.

Selain itu LM menyampaikan, jangan berharap komplin yang mendukung, bukan malah mengatakan pihaknya mempersulit.

“Bapak minta saya meninjau kebijakan, saya hnya pelaksana kebijakan pak. Saya tidak mengatakan guru penyumbang kerugian terbesar pak, mohon jangan dimanipulatif, takutnya jadi fitnah,” terang LM dalam percakapan itu.

Atas kejadian ini, Kamarudin sebagai guru mengaku merasa keberatan atas apa disampaikan LM. Bahkan dirinya tidak menyangka banyak pihak guru lain menanyakan seputar persoalan ini kepada dirinya.

“Saya hanya mau dia minta maaf kepada semua guru,” tegas Kamarudin.(dik/nis)

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Memberikan informasi Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.