LOMBOK – Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Ardhia Rinjani, Lombok Tengah berencana bakal angkat utang Rp 120 miliar. Wacana ini langsung direspons DPRD. Wakil rakyat melihat lebih baik untuk kebutuhan pendidikan dari padam PDAM.
Anggota DPRD Lombok Tengah, Legewarman menegaskan soal rencana ini harus ada kajian sejauh mana laba yang bisa didapat untuk mengembalikan utang tersebut. Termasuk membayar bunga yang tinggi.
“Perlu kita evaluasi, ini perlu diperdalam kalau berhutang harus mampu menghasilkan laba Rp 1,5 miliar atau lebih,” tegasnya, Kamis (3/8/2023).
Sementara diketahui alasan PDAM akan melakukan pinjaman untuk membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Termasuk meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Untuk itu, Lege juga melihat perlu diperjelas apakah angsuran dibayarkan oleh Pemkab Lombok Tengah atau PDAM.
“Harus jelas kalau ingin BUMD ini mandiri, ya hutang dan pembayarannya ini dari PDAM sendiri ya boleh. Tapi jangan sampai membebani APBD yang kondisinya sudah memprihatinkan sekarang,” tegasnya.
Sementara selama ini APBD banyak dianggarkan untuk gaji guru ASN di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebesar Rp 600 milliar, sementara perbaikan untuk sekolah tidak mencukupi.
Untuk itu dilihat dirinya sangat setuju jika pinjaman ini untuk perbaikan sarana dan prasarana pendidikan yang kian memprihatinkan, karena Dana Alokasi Khusus (DAK) kurang memungkinkan.
“Makanya sering sekali saya sampaikan, coba sekali-sekali kita berhutang untuk kebutuhan SDM kita,” katanya.
Sementara, Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri mengatakan rencana pinjaman tersebut tergantung dari besaran hutang yang diberikan, sedangkan pihaknya akan melakukan Pansel minggu depan.
“Bisa PDAM, bisa Pemkab. Kita dukung tapi ini kan masih dalam penjajakan karena kita tidak tahu bagaimana feasibility study (studi kelayakan) yang dilakukan PT. SMI,” katanya saat konferensi pers di Lantan, Senin (7/8/2023).
Dari rencana pembangunan SPAM oleh PDAM, akan dibangun empat titik. Di antaranya, Cerorong – Danau Biru dengan dana sekitar Rp 118 milliar, Otak Pemasir Rp 12,7 milliar, Lempanas Rp 3,7 milliar.
“Silakan saja PDAM mengajukan pinjaman. Tapi nanti akan ada persetujuan pemerintah karena PDAM dibawah Pemda,” terang bupati.(nis)