LOMBOK – Masih ingat kasus tewasnya seorang wanita berusia 25 tahun di dalam kamar kos-kosan di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Kamis pekan lalu. Terungkap dalam kasus itu, keluarga membuka fakta mengejutkan kepada jurnalis Koranlombok.id.
Kakak korban Sumiati berkeyakinan besar jika adiknya, Heni Sukmayanti bukan bunuh diri melainkan dibunuh oleh seseorang. Dikatakannya, saat memandikan jenazah di RS Bhayangkara Polda NTB, dia secara langsung melihat banyak terdapat luka memar di sekujur tubuh Heni. Mulai dari kepala hingga bagian perut.
“Sementara tangan kanan lemas, tangan kiri keras. Dari lutut sampai kaki ke bawah itu putih bersih semua,” ungkapnya, Selasa (2/4/2024) di Desa Bangkat Parak, Pujut.
Selain itu kata Sumiati, dirinya melihat banyak darah keluar dari lubang hidup adiknya. Sementara posisi mulut korban dalam kondisi miring.
“Jadi kami beranggapan ada yang janggal, kenapa hasil outopsi belum juga kami lihat,” katanya.
Tidak sampai disitu tercium dugaan kejanggalan kasus kematian adiknya ini, sejumlah perhiasan milik korban juga hilang. Mulai dari gelang emas yang baru dibeli, cincin, kalung dan uang di dompet.
“Kemana semua itu? Kalau kami hitung sekitar 30 juta nilai semuanya. Secara kebetulan adik saya ini baru dapat arisan 20 juta dan langsung beli emas,” ceritanya.
Atas peristiwa ini sampai sekarang keluarga besar belum menerima kematian Heni. Dugaan kuat jika janda muda itu dibunuh. “Kami berkeyakinan dibunuh. Maka kami minta kepolisian mengusut kasus ini,” pintanya.
Di tempat yang sama, paman korban Amaq Daud juga menyampaikan hal sama. Dia mencurigai ada yang janggal dalam kematian Heni.
“Heni itu anaknya pendiam, saya yakin tidak ada musuh. Dan kami yakin dia tidak setres lalu bunuh diri,” katanya tegas.
Disampaikan Amaq Daud ada begitu banyak kejanggalan dalam peristiwa naas tersebut. Perhiasan milik keponakannya juga entah kemana. Pengakuan kepolisian baru HP milik korban sudah disita.
“Jadi barang lainnya kami tidak tahu, uang saja tersisa seribu di dalam dompet. Sementara biasanya almarhum ini selalu berisi dompetnya, ya sangat tidak masuk akal kalau ditemukan seribu,” tegasnya.
Dalam kasus ini, keluarga meminta kepada pihak kepolisian untuk serius mengusut tuntas kasus tersebut. Bahkan jika membutuhkan bantuan, pihaknya akan siap membantu.
“Mudahan ada petunjuk dalam mimpi atau apalah, yang jelas kami tidak percaya kalau bunuh diri,” yakinnya.(dik)