LOMBOK – Pembina Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Provinsi NTB, Dedy Aris Sandi menyemprot para Bakal Calon (Balon) Bupati Lombok Timur tahun 2024 yang minim gagasan soal upaya kemajuan para pelaku UMKM. Para figure ini malah sibuk mencari bakal pendamping tanpa membeberkan rencana kedepan, khususnya nasib pelaku UMKM.
“Misalnya dari segi pertanian, dan perternakan terus bagamaiana solusi dengan banyaknya bermunculan caffe, mereka hanya sibuk cari pasangan,” sentilnya, Kamis (18/4/2024) di Le’Kebon CMJ, Pringgasela.
Dedy menegaskan para Balon Bupati mestinya bisa melihat berbagai kebutuhan masyarakat sehingga bisa menentukan prioritas demi mensejahterakan masyarakat.
“Tidak ada yang membicarakan kebutuhan Lombok Timur, apakah kesejahteraan masyarakat belakangan. Seharusnya itu yang jadi proritas,” tegasnya.
Menurut dia, peran pemerintah dalam memajukan UMKM bukan hanya sekadar serimonial saja saat ada event. Dirinya malah menyoal pengelolaan anggaran yang alokasinya hampir 50 persen untuk UMKM melalui Dinas Perdagangan masih minim realisasi bagi pelaku usaha.
“Kemana anggaran itu, coba dikelola dengan pembinaan UMKM kita yang saat ini menjamur. Betapa majunya daerah ini,” yakinnya.
Demikian pula dengan dinamika politik di Lombok Timur, masih kental dengan politik yang mengatasnamakan suku dan golongan tertentu yang semestinya itu tidak harus dikedepankan.
“Yang semestinya ide dan gagasan untuk memajukan daerah ini yang terpenting,” katanya tegas.
Ia berharap kondisi pelaku usaha di daerah dapat menjadi perhatian bagi para calon pemimpin di Kabupaten Lombok Timur. Pihaknya selalu menanti komitmen, gagasan, dan ide para bakal calon demi mensejahterakan dan meningkatkan daya saing pelaku usaha.
“Agar masyarakat bisa tau mana pemimpin yang berpikiran maju dan akan membawa kesejahteraan,” tuturnya.
Diketahui adapun figure yang muncul jelang Pilkada di Lombok Timur. Seperti, H. Haerul Warisin, Tanwirul Anhar, H. Rumaksi, M. Syamsul Luthfi, Moh. Edwin Hadiwijaya, H. Djamaludin, Suryadi Jaya Purnama, dan beberapa politisi lainnya. (fen)