LOMBOK – Ancaman serius untuk Pilkada dan Pilgub 2024. Pasalnya, pada setiap momen Pilkada partisipasi pemilih di Desa Gelanggang, Kecamatan Sakra Timur, Lombok Timur selalu rendah jika dibandingkan dengan Pilkades.
“Kalau dibandingkan dengan Pilkades masih rendah, kalau Pilkades hampir semua menggunakan hak pilih,” ungkap Sekdes Gelanggang, Lukmanul Hakim kepada media, Senin (15/7/2024).
Lukmanul menilai, peningkatan partisifasi pemilih dapat dilakukan dengan melibatkan para bakal calon kepala daerah. Sebab, dengan masifnya sosialisasi dan pergerakan tim dari bakal calon akan dapat memberikan edukasi tentang pentingnya menggunakan hak pilih.
Selain itu, kesamaan persepsi dan kepentingan di tengah masyarakat dapat menjadi daya tarik sehingga warga menggunakan hak pilihnya di Pilkada 2024 ini.
“Dengan edukasi itu kita harap partisifasi pemilih bisa meningkat,” harapnya.
Sementara di desa sendiri, jelas dia, diperkirakan lebih dari 4 ribu jiwa pilih. Jumlah ini cukup tinggi dibandingkan dengan desa- desa lain yang ada di Kecamatan Sakra Timur.
Terpisah, seorang warga Hendrawadi mengatakan jika dirinya tidak mau ambil pusing terkait pemilihan kepala daerah. Dia menyebut lebih memilih fokus pada aktivitas sehari-hari sebagai petani dibanding datang ke TPS untuk mencoblos.
“Saya tidak mau pusing, saya juga belum tahu calon- calon ini,” katanya.
Sebagai masyarakat biasa, dia melihat tidak ada calon kepala daerah yang terlalu memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat di bawah. Begitu juga yang sedang menjabat. Katanya, sebagai pemuda lulusan sekolah menengah atas (SMA) masih sulit mendapatkan lapangan pekerjaan, bahkan hanya mengandalkan bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI).
“Kita butuh pekerjaan agar tidak ujung- ujung ke luar negeri,” sentilnya.(fen)