Partisipasi Pemilih Berpotensi Rendah, Pemdes Gelanggang Ungkap Penyebabnya

oleh -313 Dilihat
FOTO FENDI JURNALIS KORANLOMBOK.ID / Ibu-ibu berdiri di bawa alat praga sosialisasi milik salah satu bakal Paslon di Pilkada Lombok Timur.

 

 

LOMBOK – Ancaman serius untuk Pilkada dan Pilgub 2024. Pasalnya, pada setiap momen Pilkada partisipasi pemilih di Desa Gelanggang, Kecamatan Sakra Timur, Lombok Timur selalu rendah jika dibandingkan dengan Pilkades.

“Kalau dibandingkan dengan Pilkades masih rendah, kalau Pilkades hampir semua menggunakan hak pilih,” ungkap Sekdes Gelanggang, Lukmanul Hakim kepada media, Senin (15/7/2024).

Lukmanul menilai, peningkatan partisifasi pemilih dapat dilakukan dengan melibatkan para bakal calon kepala daerah. Sebab, dengan masifnya sosialisasi dan pergerakan tim dari bakal calon akan dapat memberikan edukasi tentang pentingnya menggunakan hak pilih.

Baca Juga  Banggar DPRD Loteng Beberkan Struktur Rancangan APBD 2024

Selain itu, kesamaan persepsi dan kepentingan di tengah masyarakat dapat menjadi daya tarik sehingga warga menggunakan hak pilihnya di Pilkada 2024 ini.

“Dengan edukasi itu kita harap partisifasi pemilih bisa meningkat,” harapnya.

Sementara di desa sendiri, jelas dia, diperkirakan lebih dari 4 ribu jiwa pilih. Jumlah ini cukup tinggi dibandingkan dengan desa- desa lain yang ada di Kecamatan Sakra Timur.

Baca Juga  Dewan Respons Banyak Kepsek Gunakan SK Kadaluarsa di Loteng

Terpisah, seorang warga Hendrawadi mengatakan jika dirinya tidak mau ambil pusing terkait pemilihan kepala daerah. Dia menyebut lebih memilih fokus pada aktivitas sehari-hari sebagai petani dibanding datang ke TPS untuk mencoblos.

“Saya tidak mau pusing, saya juga belum tahu calon- calon ini,” katanya.

Baca Juga  Reses di Tiga Desa, Dewan Sunting Buka Aspirasi Masyarakat

Sebagai masyarakat biasa, dia melihat tidak ada calon kepala daerah yang terlalu memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat di bawah. Begitu juga yang sedang menjabat. Katanya, sebagai pemuda lulusan sekolah menengah atas (SMA) masih sulit mendapatkan lapangan pekerjaan, bahkan hanya mengandalkan bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI).

“Kita butuh pekerjaan agar tidak ujung- ujung ke luar negeri,” sentilnya.(fen)

 

Tentang Penulis: Redaksi Koranlombok

Gambar Gravatar
Koranlombok media online dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Koranlombok selalu menayangkan berita Penting, Unik dan Menarik untuk dibaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.